Masjid Tertua Malang yang Jadi Simbol Toleransi Agama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid Tertua Malang yang Jadi Simbol Toleransi Agama

Muhammad Aminudin - detikTravel
Minggu, 24 Apr 2022 10:16 WIB
Masjid Agung Jami Malang
Masjid Agung Jami Malang (Istimewa)
Kota Malang -

Jika kamu mudik ke Malang, alun-alun jadi salah satu tempat nongkrongnya. Tak cuma itu, di dekatnya ada masjid tertua yang jadi simbol toleransi agama.

Masjid Jami' Kota Malang adalah tempat ibadah umat Islam tertua di Kota Malang, bahkan salah satu yang tertua di Indonesia. Keberadaan Masjid Jami' Malang, bukan hanya sebagai tempat ibadah saja, melainkan simbol toleransi yang sudah terpupuk ratusan tahun lamanya.

Sudah lebih dari seabad, Masjid Jami' Malang bertetangga dengan Gereja Immanuel milik umat Nasrani. Masjid Jami' Malang didirikan pada tahun 1890 di atas lahan seluas hampir 3.000 meter persegi. Tak jauh di sisi utara, berdiri GBIP Immanuel yang dibangun tahun 1861 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi kedua tempat ibadah ini berada di Jalan Merdeka Barat atau kawasan Kauman, akronim dari Kaum Beriman. Lokasi Masjid Jami' berada di sebelah barat Alun-alun pusat Kota Malang.

Jika ditinjau dari bentuknya, Masjid Agung Jami' Malang mempunyai dua gaya arsitektur, yaitu arsitektur Jawa dan Arsitektur Arab. Gaya arsitektur Jawa terlihat dari bentuk atap masjid bangunan lama yang berbentuk tajug.

ADVERTISEMENT

Sedangkan gaya arsitektur Arab terlihat dari bentuk kubah pada menara masjid dan juga konstruksi lengkung pada bidang-bidang bukaan seperti pintu dan jendela.

Pengawas Yayasan Masjid Jami' Malang, Haji Abdul Aziz mengungkapkan, saling pengertian menjadi modal untuk menjaga toleransi.

Hal itu sudah diwujudkan dalam beberapa momen, misalnya ketika Idul Fitri dan Idul Adha. Sebagai masjid terbesar di Kota Malang, Masjid Jami' akan didatangi ribuan jemaah saat pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha. Maka, pihak gereja akan mengundur waktu pelaksanaan kebaktian.

"Toleransi dengan gereja sebelah (Immanuel) sebetulnya pada dasarnya saling pengertian. Di Al-Qur'an sudah dijelaskan Lakum Dinukum Waliyadin beda agama tetapi kemanusiaan ini kan tetap berjalan dengan baik. Modal dasarnya adalah pengertian," kata Abdul saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (24/4/2022).

***

Artikel ini sudah tayang di detikJatim. Baca berita selengkapnya di sini.




(bnl/bnl)

Hide Ads