Taman Wisata Air Wendit tak cuma viral karena airnya nan jernih. Di sana juga ada tempat ritual yang jadi favorit para pejabat.
Di dalam kawasan Wendit, Kabupaten Malang, terdapat situs keramat yang disebut Sendang Widodaren. Tempat ini diyakini memiliki kekuatan spiritual karena sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan terdapat arca berupa patung Dewa Wisnu.
detikcom sempat mampir ke sana pada Sabtu (18/6/2022) siang. Tempat itu dijaga seorang juru kunci bernama Mbah Sholeh.
Menurut penuturan Mbah Sholeh, Sendang Widodaren ini kerap didatangi orang-orang untuk berbagai tujuan. Ada yang meminta kesembuhan, kelancaran karir, jodoh, hingga momongan.
Tak sampai di situ, Sendang Widodaren juga kerap didatangi pejabat atau calon pejabat menjelang masa pemilihan umum. Mulai dari pejabat tingkat desa hingga kabupaten, pernah datang ke sana.
"Mau pemilihan lurah, dewan, bupati, itu ya ramai tapi kalau sudah jadi ya lupa semua," kata Mbah Sholeh kepada detikcom.
"(Pejabat) kalau ke sini malam. Kalau siang kan takut. Takutnya kalau dunia pemerintah itu ditanyai wartawan atau media-media, kan katanya nggak pake klenik padahal pakai. Kalau bilang nggak pakai, itu munafik," ujarnya.
Mbah Sholeh menjabarkan tata cara ritual yang biasanya dilakoni pejabat. Mereka akan mandi di Sendang Widodaren yang airnya berasal dari Gunung Arjuna, Gunung Bromo, Segara Kidul, dan Gunung Kelud.
Lalu setelah mandi, mereka akan menuju ke Sanggar Pamujan. Tempat itu adalah ruangan doa yang berupa punden dan arca Dewa Wisnu. Kata Mbah Sholeh, arca ini kemungkinan berasal dari era Kerajaan Majapahit atau Singasari.
"Setelah berdoa, mereka biasanya janji memberikan bantuan. Ada yang tanya kalau menyumbang Rp 25 juta apa cukup? Banyak yang janji-janji tapi sampai sekarang ya tidak cair," ujarnya.
Mbah Sholeh menjaga dan merawat situs ini seorang diri. Sebagai juru kunci, ia wajib menjaga peninggalan leluhur ini. Hanya saja ia berharap ada perhatian pemerintah untuk membantunya merawat tempat tersebut.
"Kalau memperbaiki langgar dan masjid rebutan. Tapi kalau merawat punya leluhur kok tidak mau? Tapi kenapa kalau mau pemilihan bupati, dewan, lurah, RW, dicari. Kalau sudah jadi, tinggal dadah (selamat tinggal)," katanya.
Seperti Candi Borobudur yang sekarang begitu membetot perhatian, Mbah Sholeh berharap pemerintah juga memperhatikan peninggalan sejarah di Wendit. Menurutnya, dulu ada beberapa arca di sana tetapi ada yang hilang dicuri dan disimpan di museum. Sekarang yang tersisa, ia jaga seorang diri.
"Leluhur kita, nenek moyang kita, tidak meninggalkan warisan duniawi tetapi punden, seperti Candi Borobudur itu kan punden-punden. Ini juga harus dirawat," ia berharap.
"Di sini ada patung Wisnu dari Kerajaan Majapahit atau Kerajaan Singosari. Seandainya itu hilang yang ditanyai juga saya. Tapi selama saya menjaga tidak dibantu untuk perawatan. Sampai detik ini tidak ada," pungkasnya.
Simak Video "Video: Tampang Pembunuh Wanita di Losmen Kota Malang"
(pin/ddn)