Pemukuran Hill di Banjar Adat Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem kini menjadi salah satu tempat favorit buat remaja untuk sekedar nongkrong maupun berfoto selfie. Pemandangan yang ada di sana sangat indah karena lokasinya yang berada di atas ketinggian sehingga bisa melihat pemukiman penduduk, gunung dan juga lautan.
Pemukuran Hill dikelola oleh Banjar Adat setempat sebagai salah satu tempat wisata bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian.
"View-nya sangat indah di sana, jadi sangat cocok untuk berlibur bersama dengan keluarga atau pasangan," kata Kelian Banjar Adat Dukuh I Nengah Karsa (67), Sabtu (9/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nengah Karsa mengatakan awalnya tempat tersebut merupakan sebuah agrowisata salak karena memang di sana banyak terdapat pohon salak, tapi karena pemandangannya yang indah akhirnya diputuskan untuk diubah menjadi sebuah tempat wisata.
Dengan nama Pemukuran Hill di tahun 2017, kemudian ditata supaya lebih menarik dan juga dipasang sebuah tulisan supaya lebih kekinian.
Selain itu, untuk menunjang para wisatawan yang datang di lokasi juga sudah disediakan tempat makan dan juga beberapa tempat untuk beristirahat. Sehingga, para wisatawan yang datang menjadi lebih nyaman sambil menikmati keindahan alam dari ketinggian.
"Biasanya wisatawan ramai berkunjung saat hari raya Galungan dan Kuningan biasanya datangnya bersama rombongan keluarga ada yang dari Klungkung, Gianyar, Denpasar dan yang lainnya, sedangkan untuk setiap harinya paling yang datang hanya masyarakat lokal yang ada di sekitar saja terutama anak-anak remaja," kata Nengah Karsa.
Adapun, untuk wisatawan mancanegara masih sedikit. Itu pun diajak oleh agen yang kebetulan berkunjung ke Agrowisata Abian Salak Sibetan. Makanya, dia berharap kunjungan wisatawan mancanegara lebih banyak lagi yang datang ke Pemukuran Hill.
Untuk tiket masuk ke Pemukuran Hill, Nengah Karsa mengaku tidak ada tiket khusus tapi sifatnya dana punia yang sudah ditaruh di tempat tersebut.
"Tiketnya bersifat dana punia tidak ada paksaan tergantung kesadaran dari wisatawan yang datang ke sana tapi biasanya saat hari raya Galungan dan Kuningan banyak yang medana punia," kata Nengah Karsa.
Nantinya uang dana punia dari para wisatawan yang datang ke Pemukuran Hill akan dibuka setiap satu tahun sekali, untuk digunakan sebagai biaya kebersihan dan juga perawatan agar tetap terlihat indah dan bersih.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour