Penjelasan Keberadaan Pohon Kuburan Bayi di Tana Toraja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penjelasan Keberadaan Pohon Kuburan Bayi di Tana Toraja

Rachmat Ariadi - detikTravel
Minggu, 21 Agu 2022 18:31 WIB
Wisatawan asing takjub melihat pohon kuburan bayi di Tana Toraja.
Pohon kuburan bayi Tana Toraja (Foto: Rachmat Ariadi/detikcom)
Jakarta -

Tana Toraja jadi salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tradisi. Salah satunya adalah keberadaan pohon kuburan bayi.

Pohon kuburan bayi atau Baby Graves merupakan salah satu destinasi wisata di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang cukup populer. Tempat wisata ini menyimpan jejak kepercayaan Aluk Todolo yang dianut masyarakat Suku Toraja masa dahulu.

Pohon kuburan bayi ini terletak di Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tempat wisata ini juga biasa dikenal dengan nama Baby Kambira Grave.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjaga pohon kuburan bayi, Mathen Domme mengatakan penguburan bayi di pohon merupakan tradisi masyarakat terdahulu yang menganut kepercayaan leluhur atau Aluk Todolo. Tradisi penguburan bayi pada batang pohon ini disebut Passiliran.

Pohon yang digunakan dalam tradisi ini juga tidak sembarangan. Melainkan dilakukan pada pohon Tarra, sejenis pohon sukun dengan ukuran yang besar dan telah berusia ratusan tahun.

ADVERTISEMENT
Pohon Kuburan Bayi di Tana TorajaPohon kuburan bayi di Tana Toraja (Foto: Rachmat Ariadi/detikcom)

"Ini pohon Tarra namanya. Pohon yang sudah berumur ratusan tahun. Bagi masyarakat Toraja terdahulu, kalau ada bayi meninggal itu dimakamkan di pohon besar ini," jelas Mathen Domme kepada detikSulsel, Jumat (19/8/2022).

Mathen melanjutkan, bagi masyarakat penganut Aluk Todolo dahulu, saat bayi meninggal dunia itu harus dimakamkan di sebuah pohon Tarra. Hal ini sebagai bentuk pengembalian bayi yang meninggal ke rahim ibunya.

Pohon Tarra yang digunakan merupakan simbol seorang ibu. Bayi yang telah meninggal dikuburkan di batang pohon dengan kondisi dan posisi sebagaimana saat berada di dalam rahim.

Bayi dimakamkan dengan posisi duduk serta tanpa busana seperti keadaan di dalam rahim. Kemudian jenazah bayi ditutup dengan ranting-ranting pohon.

Berita selengkapnya dapat traveler baca di tautan detikSulsel ini




(msl/msl)

Hide Ads