Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 13 Nov 2022 21:36 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Kisah Ular Penjaga Sumur Pallipa Pute di Pinrang, Airnya Bawa Berkah

Muchlis Abduh
detikTravel
Makam Pallipa Pute
Makam Pallipa Pute'e Foto: Muhclis Abduh
Pinrang -

Peninggalan Pallipa Pute'e atau Pallipa Pute berupa sumur di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipercaya memberi berkah. Konon sumur tersebut dijaga sosok ular penunggu sehingga tidak boleh sembarang orang yang mengambil airnya.

Air dari sumur Pallipa Pute'e dipercaya menyimpan berkah dan banyak digunakan sebagai obat. Keberkahan dari air sumur tersebut diyakini karena sumur itu dibuat langsung oleh sosok ulama penyebar Islam di Pinrang yang diberi gelar Pallipa Pute'e.

Setiap Senin dan Kamis masyarakat dari berbagai daerah datang berkunjung ke makam Pallipa Pute'e. Para pengunjung yang akan masuk ke makam Pallipa Pute'e juga wajib mencuci kaki mereka dari air sumur yang sudah disediakan oleh pengelola makam.

"Air sumur ini dipercaya suci. Makanya orang yang hendak masuk harus mencuci kaki mereka terlebih dahulu sebelum mausuk ke makam," ungkap Pengelola Makam Pallipa Pute'e, Aminah.

Makam Pallipa PuteMakam Pallipa Pute Foto: Muhclis Abduh


Selain untuk menyucikan diri sebelum masuk ke makam, terkadang air tersebut juga dibawa pulang oleh para pengunjung. Air dari sumur Pallipa Pute tersebut dipercaya membawa berkah.

"Air sumur juga banyak yang bawa pulang. Artinya mau mengambil berkah dari air itu," ungkap Aminah.


Meski dipercaya membawa berkah, rupanya sumur tersebut juga menyimpan kisah mistis. Konon, yang diperbolehkan mengambil air dari sumur hanyalah keturunan Pallipa Pute'e atau juru kunci makam karena ada sosok ular penunggu di sumur itu.

"Pernah ada kejadian pedagang keliling singgah ambil air, dia tidak tahu larangannya, dan saat meneruskan perjalanan dia diikuti sosok ular penunggu sumur," kata Aminah.

Namun, menurutnya ular tersebut tidak mencelakai, hanya mengikuti. Hanya saja menjadi bahan pelajaran agar tidak sembarangan mengambil air dari sumur itu, terlebih jika bukan keturunan dari Pallipa Pute'e.

"Kalau bukan keturunan itu bisa dipastikan ada kejadian aneh. Makanya itu yang selalu dipesankan agar jangan ambil air sumur jika bukan keturunan Pallipa Pute'e," ujar Aminah.

Aminah menceritakan, ada juga kejadian lain saat prosesi maddoa atau prosesi adat, air dari sumur itu menjadi lumpur atau kotor. Belakangan diketahui, hal itu terjadi karena ada anak kecil yang menimba air padahal dia bukan keturunan Pallipa Pute'e.

"Pernah airnya seperti lumpur, padahal airnya selalu bersih. Itu karena ditimba oleh salah seorang anak," kata Aminah.

Air sumur itu bisa kembali bersih jika sosok keturunan kepercayaan dari Pallipa Pute'e yang mengambil air. Setelah itu, barulah air kembali dalam kondisi jernih seperti semula.

"Nanti itu Wa Sakka (keturunan dari yang melayani Pallipa Pute'e) yang ambil air di sumur baru kembali bagus airnya," ucapnya.

Aminah lalu menjelaskan, sumur tersebut dipercaya dibuat oleh Pallipa Pute'e. Dia menggali sumur setibanya di Kampung Katteong.

"Sumur ini dibuat saat Pallipa Pute'e datang ke sini. Jadi sudah ribuan tahun juga usianya," ungkapnya.

Air sumur tersebut juga tidak pernah kering atau meluap. Masyarakat percaya hal tersebut menjadi salah satu penanda bahwa air sumur tersebut menyimpan berkah.

"Tidak pernah kering atau meluap. Begitu terus airnya. Mirip seperti di Bujung Manurung Lapakkita," jelasnya.

Timba yang dipakai sejak dahulu hingga saat ini wajib dari daun nipah, tali timba juga terbuat dari anyaman daun nipah. Tak ada penjelasan khusus terkait hal tersebut, tetapi tetap dijaga hingga saat ini oleh para keturunan Pallipa Pute.

---

Artikel ini sudah tayang di detikSulsel. Baca lebih lanjut di sini.



Simak Video "Jenazah di Pinrang Sulsel Ditandu Pakai Sarung Gegara Jalan Rusak"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA