Pembukaan Solo Safari ditunda hingga tahun depan. Ada kendala di balik penundaan itu.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang bakal berganti nama menjadi Solo Safari batal dibuka pada bulan Desember usai di revitalisasi tahap pertama. Ia menyebut hujan menjadi salah satu faktor kendala pengerjaannya.
"Jurug mundur 27 Januari, (faktor) hujan tapi kemarin saya udah ke sana itu udah kebentuk semua kok," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (13/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menjelaskan, ada pembuatan kandang tanpa pagar dan ada pengerukan untuk membuat pulau buatan. Karena tidak bisa dikerjakan dalam kondisi hujan, sehingga ada keterlambatan.
"Nggak itu kan ada kandang-kandang yang kita buat tanpa pagar dengan membuat pulau danaunya itu, itu yang buat lambat," ujarnya.
Gibran memastikan akan mengebut pengerjaan TSTJ jika tidak terkendala cuaca. Gibran menyebut tidak akan membuka TSTJ dalam kondisi becek.
"Kemarin saya udah ke sana sudah mulai kebentuk, ya kalau cuacanya bagus dikebut, ini karena cuaca juga dan kita nggak mau membuka Jurug ketika semua masih becek dan lalinya, wis apik banget (sudah bagus banget), itu fase pertama," urainya.
Gibran mengungkapkan pengerjaan sudah 80 persen. Tinggal pembuatan danau dan memasukkan binatang ke TSTJ.
"Dah 80 persen hampir selesai tinggal memindahkan binatang, binatangnya baru semua dari Taman Safari, singa-singa sik kuru (kecil) diganti yang gede. Yang kuru (kecil) dirawat di Taman Safari," jelasnya.
Untuk diketahui, Taman Safari menjadi investor baru Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang tengah direvitalisasi. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkap TSTJ resmi berganti nama menjadi Solo Safari. Saat ini TSTJ dalam tahap revitalisasi sejak 1 September 2022.
Baca artikel selengkapnya di detikJateng
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit