Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 02 Mar 2023 13:03 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Duh, Situs Batuan Purba Klaten Kok Dikeruk Buat Tol? Peneliti UGM Bersuara

Bukit purba di Bayat, Klaten, yang dikeruk untuk proyek tol. Foto ambil Rabu (1/3/2023).
Foto: Bukit berisi situs batuan purba di Klaten (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Beberapa bukit berisi situs batuan purba di Klaten dikeruk, lalu buat menguruk proyek jalan tol Solo-Yogya. Peneliti dari UGM pun buka suara!

Situs batuan purba yang berada di Kecamatan Bayat, Klaten, saat ini dikeruk untuk digunakan menguruk proyek Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo. Ternyata, bukit-bukit tersebut menyimpan batuan purba berusia 100 juta tahun.

"Batuan-batuan yang ada di Bayat ini sangat langka. Yang kita lihat di depan ini, yang sekarang sedang ditambang itu batuan yang umurnya sekitar 98 juta atau 100 juta tahun lah," kata Kepala Stasiun Lapangan Geologi UGM, Didit Hadi Bariyanto saat ditemui di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, warga sekitar sering menyebut bukit tersebut sebagai Gunung Konang. Menurutnya, gunung tersebut terbentuk secara alamiah dari kedalaman 10-15 kilometer.

"Terbentuk di dalam bumi mungkin 10-15 kilometer. Di Pulau Jawa ini sangat langka. Ini adalah batuan tertua di Pulau Jawa," jelas Didit.

Selain Gunung Konang, masih ada bukit lain di Bayat yang juga dikeruk. Bukit bernama Cakaran itu usianya lebih muda.

"Cakaran sedikit lebih muda, tetapi tetap lebih dari 90 juta tahun," kata Didit yang juga menjadi humas di Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu.

Didit menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak proyek pembangunan infrastruktur tersebut. Namun dia meminta penambangan dilakukan dengan hati-hati.

"Yang saya tahu yang diambil bukan batu tapi tanahnya. Saya berharap walaupun diambil tanahnya, jangan diambil semua karena kita juga butuh data dari tanah, meskipun batu itu penting," ucap Didit.

Camat Bayat, Joko Purwanto mengatakan Pemkab Klaten pernah mengusulkan agar Bayat ditetapkan sebagai kawasan geoheritage. Namun dia mengaku tidak mengetahui tindak lanjut dari usulan itu.

"Dulu dari Bappeda usul jadi geopark dan geoheritage tapi sampai kini kami belum menerima SK-nya," kata Joko.


-----

Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Cerita Agus Hilang 25 Tahun Karena Takut Disunat, Dicari Sampai Solo"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA