Gunung Kawi: Budaya Ziarah, Wisata Religi, Lokasi Pesugihan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gunung Kawi: Budaya Ziarah, Wisata Religi, Lokasi Pesugihan

Natasya Humaira - detikTravel
Senin, 17 Apr 2023 23:01 WIB
Gunung Kawi
Gunung Kawi. Foto: (Getty Images/iStockphoto/Abdullah Ishaq Fathoni)
Jakarta -

Gunung Kawi adalah salah satu gunung di Indonesia yang sudah lama tidak aktif. Bahkan diketahui tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan letusan gunung berapi ini.

Gunung Kawi terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung ini menjadi salah satu gunung yang cukup terkenal karena wisata religi dan budaya ziarahnya.

Diketahui terdapat makam keramat dari tokoh bangsawan yang menentang penjajah di gunung ini. Berikut penjelasan selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal Mula Budaya Ziarah Gunung Kawi

Dirangkum dari situs kemenparekraf.go.id, gunung Kawi dikenal dengan pemakanan yang dikeramatkan. Terdapat dua makan dari tokoh bangsawan yang menentang penjajah di bawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro.

Makam tersebut adalah milik Kanjeng Kyai Zakaria II (wafat 22 Januari 1871) dan Raden Mas Imam Soedjono (wafat 8 Februari 1876). Kedua tokoh ini dikenal lewat perjuangannya menyebarkan Islam waktu itu.

ADVERTISEMENT

Pada mulanya, makam milik Kyai Zakaria II atau Eyang Jugo ini tidak dikenal sebagai tempat pesugihan. Hingga suatu hari datang seorang pria dari daratan Cina bernama Tamyang.

Dalam kisahnya, Eyang Jugo melakukan perjalanan menuju daratan Cina dan bertemu dengan perempuan hamil yang kehilangan suami. Eyang Jugo yang memiliki tabiat membantu sesama akhirnya menjamin kehidupan perempuan hamil itu.

Ketika hendak kembali ke pulau Jawa, Eyang Jugo berpesan kepada perempuan kelak jika anaknya sudah dewasa agar datang ke gunung Kawi di pulau Jawa. Anak janda tersebut bernama Tamyang.

Pada era tahun 40 an, Tamyang akhirnya datang ke gunung Kawi untuk membalas kebaikan Eyang Jugo pada ibunya dulu dengan merawat makam Eyang Jugo dengan baik. Tamyang sering datang dengan pakaian serba hitam hingga membangun tempat berdoa dengan gaya khas budaya Cina.

Itulah akhirnya muncul budaya ziarah di sekitar gunung Kawi. Hingga kemudian banyak bangunan bergaya Cina yang dibangun sebagai tempat berdoa di sana. Bahkan diantara banyaknya peziarah yang datang, ada yang bermaksud untuk meminta pesugihan.

Wisata Religi Desa Pesarean Gunung Kawi

Selain menjadi asal usul budaya ziarah dari makam Eyang Jugo dan Raden Mas Iman Soedjono, gunung Kawi juga dikenal dengan wisata ritual atau wisata religinya yang kental. Area Pesarean ini juga mempunyai banyak destinasi masjid-masjid dengan arsitektur Demak, Klenteng Dewi Kwan Im, Tie Kong serta Ciamsi.

Sejalan dengan perkembangannya, kini wisata gunung Kawi memiliki area pertokoan yang mencerminkan keragaman etnis dan budaya hidup berdampingan di desa wisata Pesarean ini. Pada waktu-waktu tertentu juga akan diadakan pergelaran seni wayang, seni karawitan, dan tarian tradisional Jawa.

Selain itu, pengunjung juga akan disuguhkan kekayaan alam yang indah dan kesejukan udara yang masih asri di gunung Kawi ini. Beberapa kuliner yang juga terkenal di kawasan ini adalah umbi-umbian, kacang dan kopi.

Gunung Kawi dengan nilai sejarah yang melekat membuat kawasan tersebut dikenal menjadi tempat berziarah hingga wisata religi. Banyak masyarakat dari berbagai etnis yang kemudian berkunjung untuk berziarah bersama. Seperti etnis Madura Jawa hingga Tionghoa.

Lokasi Pesugihan

Gunung Kawi identik dengan lokasi mereka yang menginginkan kekayaan instan. Padahal, sudah banyak kabar yang menceritakan pelaku pesugihan tertipu hingga puluhan juta.

Menurut Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kemenkumham Widodo Ekatjahjana, pemkab sebetulnya sudah mencoba memperbaiki citra Gunung Kawi sebagai lokasi pesugihan. Pada tahun 2002, pemerintah kabupaten mencanangkan program desa wisata religi.

Potensi tersebut bisa terus berkembang didukung keyakinan dan kepercayaan religi masyarakatnya. Ke depannya bukan tidak mungkin Desa Wonosari dan Gunung Kawi menjadi icon wisata magis religi Kabupaten Malang.




(row/row)

Hide Ads