Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pelaku usaha sekaligus pemilik kapal Tara by Nusa Coral, Rama Aditya (33) di Labuan Bajo. Kunjungan tersebut untuk berdiskusi terkait permasalahan kapal pinisi di wilayah tersebut.
Sandiaga mengatakan dirinya sempat meninjau langsung lokasi kapal tersebut di sela-sela kegiatan KTT ke-42 ASEAN 2023. Ditemani dengan Rama, ia berlayar ke Pulau Kelor di perairan Taman Nasional Komodo. Kegiatan itu dilakukan Sandiaga untuk merasakan langsung sensasi naik kapal pinisi yang menjadi salah satu atraksi bagi wisatawan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
"Jadi beberapa lalu banyak kejadian kapal terbakar dan tenggelam. Jadi bagaimana penerapan standar yang berhubungan dengan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan? Apa sebenarnya penyebab utama masalah itu?" kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam diskusi tersebut, Rama menyampaikan keluhan soal docking kapal, kepemilikan surat kesehatan kapal, dan keamanan dan kenyamanan saat berlayar dengan kapal pinisi.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga pun akan membuat satgas khusus yang berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan. Pembentukan satgas tersebut nantinya sebagai upaya mitigasi dan memastikan keselamatan wisatawan saat merasakan Live on Board (LOB) dengan aman dan nyaman.
"Jadi pastikan kalau naik LOB ini sudah layak, sehat dan penyelenggaranya itu memiliki kompetensi dan sertifikasi. Wisatawan juga berhak menanyakan uji kelayakan kapal sebelum berlayar," ujarnya.
![]() |
Setelah berdiskusi sambil room tour di Kapal Tara yang baru beroperasi pada Februari 2023 silam, Sandiaga sempat melakukan aktivitas di perairan Pulau Kelor. Di sana ia juga melakukan stand up paddle dan berenang sambil menikmati keindahan laut di sana.
"Saya sangat bangga betapa beruntungnya kita sebagai negara maritim Indonesia, memiliki kekayaan alam yang begitu indah. Yuk, selalu jaga keindahan alam Indonesia khususnya Labuan Bajo untuk membantu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja, sehingga masyarakat lokal lebih sejahtera," pungkasnya.
Sementara, dalam diskusi itu Rama menjelaskan ketika melakukan clearance kapal, ia diharuskan untuk memiliki surat kesehatan kapal yang berlaku satu tahun. Surat kesehatan itu yang dijadikan clearance untuk syahbandar kalau kapal sudah sehat dan silakan untuk berlayar.
"Sayangnya, di Labuan Bajo sendiri tidak ada fasilitas docking kapal tersebut, harus ke Bali dan itu memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk penyebab kebakaran sendiri, Rama menjelaskan salah satu penyebab utamanya adalah terkait elektrikal," ujar Rama.
Rama menambahkan dari sisi CHSE pihaknya sudah menerapkan dan menjaga kebersihan mulai dari mem-vakum kapal agar kebersihan terjaga dan standar kebersihan lainnya.
![]() |
"Sementara sisi safety kami satu tahun sekali melakukan docking, karena memang sebagai info di Labuan Bajo tidak ada fasilitas itu, jadi kami docking ke Bali," terangnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut Sandiaga didampingi Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, dan Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Dessy Ruhati.
(ega/ega)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?