Pasar Prawirotaman, Pasar Sejak 1943, Punya Rooftop buat Nongkrong

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasar Prawirotaman, Pasar Sejak 1943, Punya Rooftop buat Nongkrong

Lintia Elsi - detikTravel
Rabu, 11 Okt 2023 12:05 WIB
Wajah baru bangunan pasar Prawirotaman yang telah direvitalisasi, Yogyakarta, Kamis (17/12/2020). Terdiri dari empat lantai tersebut sudah mulai dipakai untuk berdagang kembali sejak 16 Desember 2020.
Pasar Prawirotaman (Foto: PIUS ERLANGGA)
Yogyakarta -

Prawirotaman II memiliki suasana yang sedikit berbeda dengan Prawirotaman I. Meskipun sama-sama memiliki hotel sepanjang jalannya, di Prawirotaman II ada Pasar tradisional yang telah beroperasi sejak 1943.

Pasar ini berada di bagian depan jalan masuk Prawirotaman II, Jalan Parangtritis No.103, Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Dulu, pasar Prawirotaman hanyalah pasar tradisional biasa yang sederhana, setelah direvitalisasi dan dibuka 2020, pasar ini kini berdiri megah dengan fasilitas lengkap yang jarang ditemui di pasar tradisional pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Prawirotaman memiliki empat lantai yang telah dilengkapi eskalator dan lift. Lantai 1-3 digunakan sebagai area pasar rakyat yang menjual kebutuhan pokok seperti sayuran, buah-buahan, daging, rempah-rempah, jajanan ringan, dan pakaian. Adapun, lantai 4 digunakan sebagai area kerja seperti ruang meeting, studio podcast, studio foto, ruang kesehatan, dan mini lounge.

Pasar Prawirotaman di YogyakartaPasar Prawirotaman di Yogyakarta Foto: LIntia Elsi

Selain itu, area rooftop digunakan sebagai tempat kuliner yang menyediakan makanan ringan dan berat mulai dari makanan khas Indonesia, Western, hingga Chinese. Rooftop ini biasanya ramai dikunjungi dari sore hingga malam hari, karena pengunjung bisa menikmati sunset dari atas sini.

ADVERTISEMENT

Pasar ini menyediakan toilet yang memadai dan basement untuk parkir yang luas, sehingga pengunjung pasar bisa merasa lebih nyaman. Beberapa pedagang juga sudah menerima pembayaran non tunai.

Pedagang pasar sendiri ada yang berjualan di dalam kios lantai 1 dan ada yang berjualan di los. Setiap pedagang harus membayar biaya retribusi per bulannya yang berbeda-beda tergantung di mana dan berapa petak yang mereka gunakan untuk berjualan di los.

"Kios gini harganya sama yang lain mahalan ini, retribusi per bulan 250 ribu. Kalau yang lain biasanya 150 atau 125 ribu," kata salah satu pedagang kios.

Pasar Prawirotaman di YogyakartaPasar Prawirotaman di Yogyakarta Foto: LIntia Elsi

Pedagang yang berada di lantai 1 juga memiliki keuntungan lebih karena kebanyakan pengunjung pasar mencari di lantai 1 lebih dulu, dan tidak perlu repot-repot naik ke lantai atas jika sudah mendapatkan kebutuhannya.

"Kalau yang bagus ya di bawah, di bawah itu maksudnya pembeli ndak usah naik lagi. Tapi kan ada juga yang cari yang lebih murah, di atas biasanya melayani orang yang beli bayar, tinggal kita yang ngantar," kata Martini, salah satu pedagang di lantai 2.

Meskipun berada di kawasan Prawirotaman, tidak menjadikan pasar ini hanya dipenuhi oleh pedagang-pedagang yang merupakan warga asli Prawirotaman atau sekitarnya. Kebanyakan pedagang ini justru berasal dari daerah Bantul.

"Kebanyakan orang Bantul, orang Jogja kota itu gak ada 25 orang. Dari turun temurun nenek moyangnya, yang jual kayak gini gak mungkin orang lain. Apalagi nanti beli tempat sampingnya biar lebih lebar," kata Martini.

Pasar Prawirotaman beroperasi mulai dari jam 05.00 WIB, untuk pasar rakyat biasanya sudah tutup pada jam 12.00 WIB, sedangkan bagian foodcourt di rooftop masih bisa diakses sampai jam 21.00 WIB.




(fem/fem)

Hide Ads