Omah Indhise merupakan rumah kuno yang terkenal di Kotagede, Yogyakarta. Rumah ini peninggalan menteri agama pertama Indonesia.
Rumah ini berada diantara deretan rumah-rumah kuno lainnya di Gang Soka yang kebanyakan adalah rumah Joglo. Rumah Indhise memiliki gaya arsitektur Belanda, dibangun pada tahun 1860.
Rumah ini awalnya merupakan kepemilikan pribadi dari keluarga Atmosudigdo yang merupakan saudagar kaya, orang Jawa asli. Mereka memiliki lima orang anak, dua orang telah berada di luar Jogja, dua orang lagi di luar negeri. Sementara menjadi Menteri Agama pertama Indonesia setelah menimba ilmu di Kairo, ia adalah Haji Mohammad Rasjidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haji Mohammad Rasjidi pernah tinggal di Rumah Indhise selama beberapa tahun, namun akhirnya menetap di Jakarta setelah dilantik menjadi Menteri Agama pada 1946. Karena itu, Rumah Indhise tidak lagi ada yang menempati.
Setelah bencana gempa pada tahun 2006, beberapa bagian rumah runtuh sehingga barang-barang di dalamnya tidak bisa lagi digunakan. Tersisa beberapa gelas dan mesin ketik yang sekarang bisa dilihat di teras depan rumah ini.
Pajarno atau yang biasa dipanggil Nono mengatakan bahwa setelah gempa itu ia meminta izin pada keluarga Rasjidi untuk menunggu dan mengelola rumah tersebut agar tidak terbengkalai dan diperbolehkan. Hingga ia membuka rumah ini untuk dikunjungi sebagai salah satu peninggalan budaya dan menjadikannya potensi wisata.
![]() |
"Lalu yang lebih menyenangkan lagi, 3 tahun apa 4 tahun lalu di sini dijadikan Desa Wisata sama Pak Bupati Bantul, karena di sini banyak situs-situs yang bersejarah. Banyak Joglo dan rumah tinggi-tinggi, itu dulunya punya saudagar kaya karena di sini mayoritas perajin emas dan perak. Sekarang sudah banyak yang kosong, jadi wisata," kata Nono.
Sampai saat ini Rumah Indhise masih sering dikunjungi baik turis secara pribadi ataupun rombongan dari sekolah dan instansi, ada yang datang untuk sekadar berfoto-foto dan ada juga yang ingin mengetahui sejarahnya.
Rumah ini memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Bagian pagar rumah ini dihiasi tumbuhan hijau dan bunga-bunga yang cantik. Suasana rumah tua begitu terasa dengan cat-cat dinding yang sudah mengelupas dan barang-barang antik yang tersisa di sini.
Berbeda dengan bagian luarnya yang bisa jadi spot foto ala vintage yang menarik, bagian dalam rumah ini justru tampak sangat gelap dan kosong, tidak ada barang yang tersisa di dalamnya. Beberapa konten kreator hingga stasiun TV pernah merekam konten mereka di sini.
Namun sayangnya konten-konten tersebut kebanyakan malah menyoroti hal-hal horor dibanding sejarahnya sehingga Rumah Indhise terkenal karena hal itu, hingga sekarang pembuatan konten di Rumah Indhise telah dilarang.
"Cuma sukarela aja, dari Tv itu ada 6 kali, artis juga ada datang, buat video saya yang diwawancara. Sekarang sudah saya tutup karena saya sudah capek, nanti kalau dilanjutkan sejarahnya Pak Rasjidi hilang tertutup dengan horor itu," kata Nono.
Rumah Indhise bisa dikunjungi kapan saja kecuali pada malam hari. Secara administratif lokasinya ada di kawasan Gang Soka, Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Baca juga: Lemari Lila Hidupkan Lagi Batik Prawirotaman |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum