Kota Surabaya dikenal memiliki banyak bangunan peninggalan zaman Belanda. Salah satunya Pintu Air Jagir yang terletak di Jalan Jagir, Wonokromo, Surabaya, yang konon menyimpan cerita mistis.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, di balik kemegahan bangunan Pintu Air Jagir, konon dijaga sosok makhluk besar yang dipercaya sebagai penunggu pintu air tersebut. Ini sudah menjadi rahasia umum masyarakat Kota Pahlawan.
Suyatno, seorang penjual pakan ikan yang sehari-harinya berjualan di sekitar lokasi Pintu Air Jagir, mengaku pernah mendapatkan cerita langsung dari anaknya yang menemaninya berjualan. Ia mengungkapkan anaknya kerap melihat sosok buaya putih yang dipercaya tinggal di pintu air tersebut.
"Wis biasa cerita seperti itu, anakku iku lo ngerti kabeh, tau ndelok dewe onok buaya putih (sudah biasa cerita seperti itu, anakku itu lo tau semua, pernah melihat sendiri ada buaya putih)," ungkap Suyatno saat ditemui detikJatim, Rabu (18/10).
Baca juga: 4 Situs Paling Keramat di Jawa Timur |
Saat ini ia memilih mempercayai Pintu Air Jagir memang terkenal sebagai tempat angker yang dijaga sosok berupa buaya putih.
"Di sini emang terkenal angker toh, sering akeh sing tenggelam, biasane jadi tumbal (di sini memang terkenal angker toh, sering banyak yang tenggelam, biasanya jadi tumbal)," tegasnya.
Pemerhati Sejarah dari Komunitas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo menyebut, cerita horor bangunan Pintu Air Jagir dijaga sosok buaya putih mulanya merupakan kepercayaan warga setempat. Kepercayaan ini muncul mulai tahun 1980-an.
"Sebenarnya itu dulu pernah dipercaya karena mungkin memang di sana banyak orang tenggelam ya, dulu pernah ada cerita tentang mbah kalap, jadi kalo tenggelam dianggapnya diambil sama hantu yang namanya mbah kalap ini, warga Wonokromo, tetapi ya itu saat taun 80-90 an aja," jelas Kuncar, Sabtu (28/10/2023).
Namun, mantan wartawan salah satu koran di Surabaya ini, membantah mitos Pintu Air Jagir dijaga sosok yang kerap meminta tumbal sehingga banyak orang tenggelam di sana. Menurutnya, kepercayaan yang beredar di masyarakat sekarang adalah hal yang ditabukan zaman dulu.
"Kan sungai air Jagir ini terpecah, ada pintu air Ngagel juga, di sana ada namanya Rolak Lanang dan Rolak Wedok. Nah dulu itu, tahun 80-an dianggap dilarang berenang di sana karena punya banyak jejak mistis," kata Kuncar.
"Tapi kemudian kan sudah hilang dengan sendirinya sekarang, semakin modern, faktanya sekarang kalau sore banyak anak yang berenang di pinggiran sana, banyak yang mancing juga, kalo dulu kan ditabukan," sambungnya.
Hingga kini, Pintu Air Jagir masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik sebagai pengatur debit air untuk mengantisipasi banjir di wilayah Surabaya. Bangunan ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
(sym/sym)