Berkunjung ke kebun binatang mini atau mini zoo yang ada di Desa Lembah Asri Serang (D'Las), Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah bisa jadi pilihan menikmati momen liburan bersama keluarga. Selain bertamasya, wisatawan juga bisa memberikan edukasi kepada anak-anak tentang berbagai satwa yang ada di desa wisata ini.
Kebun mini yang disebut D'las Zoo ini merupakan salah satu wahana dari sekitar 22 wahana di area Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja. Jaraknya dari alun-alun Kabupaten Purbalingga sekitar 22 kilometer, atau sekitar 40 menit jika ditempuh dengan mobil.
Sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhi hamparan kebun sayuran hingga hutan pinus yang asri. Udaranya yang sejuk juga membuat AC kendaraan tidak perlu dihidupkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai di lokasi, wisatawan langsung akan melihat hamparan kebun stroberi yang tertanam rapi. Desa wisata yang berada di lereng Gunung Slamet ini sejatinya merupakan tempat rekreasi keluarga dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, tempat bermain anak, kafe bahkan ada pula cottage atau penginapan bagi yang ingin menikmati udara malam yang dingin khas pegunungan.
Saat memasuki pintu masuk utama, wisatawan dikenakan biaya Rp 10 ribu per orang. Sementara untuk menikmati wahana D'Las Zoo, wisatawan hanya perlu merogoh kocek Rp 20 ribu per orang.
Di area D'Las Zoo ini, sedikitnya ada 15 jenis satwa yang unik dan mungkin jarang dijumpai di tempat umum. D'Las Zoo memiliki konsep wisata edukasi keluarga dengan mendatangkan berbagai binatang eksotis seperti fennec fox, pygmy goat atau kambing mini, rakun, merak, alpaka, merkat, burung onta, kuda poni, rusa, dan lainnya.
"Ini salah satu wahana baru yang ada di D'las, kita baru saja membuka wahana D'las Zoo. Di D'las Zoo banyak sekali binatang yang kami pelihara. Di sini kami menghadirkan binatang-binatang yang bisa berinteraksi dengan manusia, termasuk anak-anak. Dan binatangnya binatang yang eksotik dan unik," papar Kepala Desa Serang, Sugito kepada detikcom belum lama ini.
Selain itu, ada pula kandang aviary yang menampung berbagai jenis burung seperti macau, murai batu, jalak kerbau, parkit, gelatik, rokoroko dan lainnya. Di tempat ini, wisatawan bisa memasuki kandang sehingga bisa berinteraksi seperti berfoto bersama dengan burung-burung yang unik.
Namun perlu menjadi catatan, di area mini zoo ini wisatawan dilarang memberi makan terhadap hewan. Tujuannya untuk menghindari penularan penyakit yang berasal dari makannan pengunjung. Selain itu agar tidak obesitas, makanan dari pengunjung juga bisa merusak diet khusus satwa sekaligus kesehatannya.
Desa Wisata D'las ini buka dari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Selain akhir pekan, tempat wisata ini biasa ramai, terutama saat Lebaran, Natal dan tahun baru.
Sugito mengatakan D'las Zoo juga merupakan salah satu wahana yang didanai oleh BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 500 juta. Adapun dana tersebut digunakan untuk pembuatan kandang.
"Pada tahun 2021, kita mendapatkan CSR dari BRI untuk membangun wahana baru dan melengkapi obyek wisata yang kita kelola di D'las. (Adapun) bantuan CSR dari BRI (digunakan) untuk pengembangan wahana baru, yaitu pembuatan kandang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Unit BRI Karangreja Agus Tri Prasetyo mengatakan dana CSR yang nilainya fantastis tersebut merupakan bentuk kepercayaan BRI agar Desa Serang bisa lebih berkembang di sektor wisatanya. Sebab, lanjut Agus, saat ini sudah terbukti adanya pemberdayaan masyarakat sehingga banyak di antara mereka yang sebelumnya hanya sebagai petani, kini bisa membuka usaha di sekitar wilayah wisata D'LAS.
Diketahui, berkat berbagai inovasi pengembangan wisata yang dilakukan Pemerintah Desa Serang, pada 2021 lalu desa tersebut terpilih menjadi salah satu dari pemenang utama Program Desa BRILian.
"Melalui Program Desa BRILiAN, kami menginisiasi untuk bertemu dengan pihak desa dan BUMDES Desa untuk melakukan kerja sama. Melakukan apa sih yang bisa kita bantu dan akan kita usulkan untuk menjadi Desa BRILiaN. Gayung bersambut, dari Desa Serang maupun BUMDES sangat merespons kami. Akhirnya kita mengadakan pertemuan, lalu terwujudlah ternyata Desa Serang bukan hanya ingin membangun DinoLand saja, tapi ingin membuat wahana edukasi, seperti mini-zoo," papar Agus.
Pemimpin Cabang BRI Cabang Purbalingga Ario Irdani Ardian mengatakan Desa Serang terpilih karena mampu berinovasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, yaitu dengan cara membentuk desa agrowisata bernama D'las atau Lembah Asri Serang.
"Desa BRILiaN ini adalah sebuah reward yang diberikan kepada desa yang berinovasi untuk meningkatkan perekonomian yang ada. Salah satunya, desa yang kami nobatkan sebagai Desa BRILiaN di kabupaten Purbalingga adalah Desa Serang," jelas Ario.
"Di sana kita bisa lihat terdapat kebun, bunga, rumah kelinci, rumah burung mini zoo, dan perkebunan pinus. Sehingga kami memberikan sebuah CSR kepada Desa Serang, yaitu membentuk sebuah mini zoo. Yang harapan dari BRI adalah dapat meningkatkan pengunjungan sehingga bisa juga meningkatkan perekonomian yang ada di Desa Serang," tutupnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa Brilian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRIlian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Simak Video "Kembangkan Usaha di Desa Bersama BRILink"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?