Pengen Merasakan Jadi Meneer dan Noni Belanda, ke Studio Alam Gamplong Saja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengen Merasakan Jadi Meneer dan Noni Belanda, ke Studio Alam Gamplong Saja

Lintia Elsi - detikTravel
Rabu, 22 Nov 2023 11:11 WIB
Yogyakarta -

Traveler yang sedang berlibur ke Yogyakarta dan ingin merasakan suasana zaman kolonial bisa singgah di sini. Namanya Studio Alam Gamplong.

Studio alam ini digunakan untuk syuting Bumi Manusia. Tetapi, ternyata studio ini dibangun khusus sebagai tempat syuting film 'Sultan Agung' karya sutradara ternama, Hanung Bramantyo, yang diproduksi lebih dulu.

Alih-alih dirobohkan setelah syuting berakhir, tempat ini justru dihibahkan pada pemerintah setempat untuk dikelola hingga sampai sekarang menjadi salah satu destinasi wisata favorit turis saat ke Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua film itu memang merupakan film berlatar pada zaman penjajahan Belanda. So, kini pengunjung bisa berfoto di antara bangunan-bangunan yang dibuat ala era kolonial itu.

Studio Alam Gamplong memiliki area yang cukup luas. Lahan parkir juga luas, bahkan cukup untuk puluhan bus. Di sana juga terdapat warung-warung sederhana untuk mengisi perut.

ADVERTISEMENT

Untuk masuk ke kawasan Studio Alam Gamplong, traveler hanya perlu mengeluarkan dana sukarela alias tidak ada tarif tertentu buat tiket masuk. Namun, jika ingin masuk ke bangunan-bangunan tertentu harus membeli tiketnya sendiri.

Tiket tersebut adalah tiket untuk masuk ke Roemah Annelis Bumi Manusia, Rumah Ainun Habibie, Antiques Gallery & Basement, serta untuk naik kereta St. Soerabaja. Masing-masing tiket seharga Rp 10 ribu, jika langsung membeli semuanya maka cukup membayar harga total Rp 35 ribu. Pengunjung yang ingin menggunakan kamera, selain kamera handphone, juga dikenakan biaya Rp 10 ribu untuk Permit Card.

Traveler bisa memulai perjalanan di Studio Alam Gamplong dengan naik kereta tua St. Soerabaja untuk melewati bangunan-bangunan unik yang membawa nuansa abad ke-16 hingga abad ke-19.

Sampai di ujung jalur kereta, traveler bisa turun untuk menikmati suasana dan mengambil foto di setiap sudut bangunan jadul ini. Area ini tampak benar-benar hidup dengan toko-toko alat musik, bangunan hotel tua, bioskop, warung kopi, toko buku, hingga kantor polisi yang dibangun sesuai dengan keadaan dan tren pada masa itu.

Bangunan-bangunan ini pun ada yang bergaya Joglo, rumah ala Belanda, hingga bangunan China. Traveler akan merasa seperti berada di dunia yang berbeda saat masuk ke sini.

"Wah rasanya kayak lagi jalan di zaman-zaman Belanda gitu, bagus banget tempatnya, banyak barang dulu-dulu di sini. Saran saya sih datang hari-hari Senin sampai Kamis biar tidak terlalu ramai jadi bisa sepuasnya kita," kata Diah, salah satu pengunjung.

Di sini traveler bisa masuk ke Rumah Ainun yang merupakan set syuting film Habibie & Ainun 3. Saat masuk akan terlihat suasana rumah yang didominasi furnitur kayu, ada ruang tamu, ruang makan, dan ruang kerja. Ada pula ruangan yang menyimpan koleksi keris, topeng dan piringan hitam. Di lantai 2 rumah ini terdapat ruang praktek Ainun yang merupakan seorang dokter.

Tepat di samping Rumah Ainun ada Antique Gallery yang menyimpan barang-barang antik seperti peralatan elektronik, senjata, peralatan kimia, hingga botol-botol minuman beralkohol. Galeri ini terdiri dari dua bangunan yang dihubungkan dengan jembatan di lantai 2, traveler bisa melihat pemandangan Studio Alam Gamplong dari atas sini.

Di dalam sini juga ada beberapa warung yang juga didesain dengan unik. Dekat dengan pemberhentian kereta ada benteng dan jembatan zaman belanda dan area set syuting Bumi Manusia di mana ada warung tradisional dan rumah besar milik Annelies yang bernuansa biru.

Rumah ini memiliki gaya khas percampuran Indonesia dan Belanda, di dalamnya lengkap peralatan dan perlengkapan rumah. Setiap ruangnya didesain secara detail sebagai perlengkapan syuting yang masih utuh, di dindingnya terdapat foto-foto Annelies dan keluarganya.

Studio Alam Gamplong ini dibuka setiap hari jam 09.00 - 17.00 WIB. Lokasinya ada di Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika dari pusat kota, maka membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk sampai ke sini.

(fem/fem)

Hide Ads