Masjid Jagabayan merupakan salah satu masjid bersejarah di Cirebon. Masjid ini pernah menjadi tempat berkumpulnya Wali Songo.
Masjid Jagabayan terletak di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon. Ketika detikJabar datang ke sana, juru kunci Masjid Jagabayan, Muhammad Faozan, menjelaskan sejarah berdirinya masjid ini.
Masjid Jabayan rupanya dibangun Pangeran Nalarasa. Dia merupakan utusan Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Pangeran Nalarasa diperintahkan untuk mencari putra Prabu Siliwangi yakni Pangeran Walangsungsang. Pencarian dilakukan setelah beredar kabar ada kerajaan baru yang berdiri tanpa seizin Padjajaran.
Akan tetapi, begitu sampai di Cirebon, Pangeran Nalarasa tak menemukan kerajaan itu. Pangeran Nalarasa malah menemukan pondok tempat santri belajar agama.
"Ternyata cuma ada pondok-pondok tempat orang mengaji dan secara tidak sengaja bertemu dengan Pangeran Walangsungsang tetapi Pangeran Nalarasa tidak menyadari bahwa yang ia temui adalah Pangeran Walangsungsang yang ia cari," kata Faozan.
Pertemuan tersebut malah membuat Pangeran Nalarasa tertarik terhadap ajaran islam. Sehingga, Pangeran Nalarasa masuk islam di bawah bimbingan Pangeran Walangsungsang.
"Jadi bukannya membawa Pangeran Walangsungsang pulang, Pangeran Nalarasa malah masuk islam," ujarnya.
Setelah masuk Islam Pangeran Nalarasa bertemu dengan Sunan Gunung Jati. Oleh Sunan Gunung Jati Pangeran Nalarasa diberikan sebuah gelar Tumenggung Pangeran Jagabayan yang arti seorang yang menjaga dari bahaya.
"Pada masa itu beliau langsung mendirikan sebuah Pos Penjagaan yang nantinya menjadi sebuah masjid dengan bentuk persegi," katanya.
Pos itu jadi cikal bakal berdirinya masjid pada tahun 1437. Menurut Faozan, masjid Jagabayan juga kerap digunakan untuk berkumpulnya para Wali Songo.
"Masjid yang didirikan oleh Pangeran Jagabayan tersebut konon sering digunakan oleh para Wali Sanga untuk berkumpul karena pada masa itu masjid Sang Cipta Rasa yang ada di Keraton masih belum didirikan," katanya.
Berita ini sudah tayang di detikJabar.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum