Bukan fiksi, negeri di atas awan beneran ada di Ciamis. Tak percaya? Coba saja mampir ke wisata Puncak Bangku yang pemandangannya menakjubkan.
Fenomena negeri di atas awan merupakan hamparan awan atau embun yang menyelimuti sebuah wilayah yang bisa dilihat dari atas ketinggian. Di Ciamis, ada satu destinasi wisata yang memiliki fenomena itu. Namanya Puncak Bangku.
Kapan Bisa Melihat Negeri di Atas Awan Ciamis?
Fenomena negeri di atas awan di Puncak Bangku Ciamis hanya dapat dilihat pada pagi hari, antara pukul 06.00 sampai 08.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, bagi yang lokasinya berada di perkotaan Ciamis, pengunjung harus berangkat sangat pagi sekitar pukul 05.00 WIB menuju ke Puncak Bangku.
Itu pun kalau beruntung dapat melihat pemandangan fenomena hamparan awan di atas ketinggian. Ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat menyaksikan fenomena tersebut.
Selain harus pagi, harus diperhatikan kondisi cuaca juga. Fenomena itu muncul ketika pada sore hari sebelumnya ada hujan cukup lebat. Kemudian ada kondisi angin yang berhembus.
Kalau hembusan anginnya stabil, maka fenomena itu dapat terlihat. Tapi kalau anginnya kencang, maka pengunjung hanya akan melihat embun yang sangat tebal.
Sebelum berkunjung ke Puncak Bangku, alangkah baiknya mengontak pengelola yang tercantum pada media sosial. Atau kalau ada keluarga dan teman di sekitar lokasi yang bisa memastikannya.
Cara Menuju ke Wisata Puncak Bangku
Wisata Puncak Bangku Ciamis ini berada di Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Ciamis. Jaraknya sekitar 26 kilometer dari pusat perkotaan Ciamis, atau dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi, baik itu motor atau mobil.
Dari Alun-alun Ciamis ambil ke arah Kawali. Nanti sebelum SPBU Baregbeg, belok kanan menuju Kecamatan Rancah. Di pertigaan Rancah, dekat Polsek Rancah, ambil jalur lurus menuju Kadupandak. Nanti di pinggir jalan, ada petunjuk jalan menuju Puncak Bangku.
Meski berada di ketinggian, Puncak Bangku ini dapat diakses langsung menggunakan kendaraan, karena berada di pinggir jalan desa.
Tidak ada tiket untuk memasuki kawasan tersebut. Pengunjung hanya membayar parkir Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Fasilitas yang tersedia di sini seperti tempat parkiran luas, mushala, toilet, tempat duduk, saung-saung, spot selfie dan sejumlah warung yang menyajikan aneka kuliner.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol