Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (MINHA) mempunyai wajah baru yang lebih segar dan modern. Seperti apa penampakan terbarunya?
Terletak di dalam kawasan pondok pesantren dan wisata ziarah Makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, MINHA tidak hanya berfungsi sebagai museum yang menyajikan perjalanan sejarah Islam di Indonesia. MINHA juga menjadi sebuah pusat pembelajaran yang mengangkat nilai-nilai toleransi keberagaman budaya Nusantara.
Penanggung Jawab MINHA, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan MINHA memegang peran penting dalam pelestarian tiga era signifikan dalam sejarah Islam di Indonesia.
"Tiga era itu yaitu era masuknya Islam ke Nusantara, era perjuangan kemerdekaan, serta era pemikiran kebangsaan dari tokoh-tokoh Islam di Indonesia," kata Wicaksono dalam keterangannya dan dikutip Senin (19/2/2024).
Melalui program Resolusi Jihad dan Bulan Gus Dur, MINHA berupaya untuk mengangkat nilai-nilai semangat kebangsaan dalam perspektif toleransi terhadap keberagaman Nusantara.
"Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat terus digali dan diangkat dalam kontribusinya dalam memperkaya khasanah perjalanan dan perkembangan sejarah dan budaya Indonesia," dia menambahkan.
MINHA telah melakukan penyempurnaan pada ruang pamer dua tokoh besar Islam di Indonesia, yaitu KH. Hasyim Asy'ari dan Gus Dur. Wajah barunya kini sudah bisa dinikmati wisatawan.
"Ruang pamer KH. Hasyim Asy'ari kini menampilkan informasi tentang kiprahnya beserta koleksi asli dan informasi tentang Fatwa Jihad yang relevan dengan sejarah pertempuran 10 November di Surabaya. Sementara ruang pamer Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dibuat sebagai informasi bagi para peziarah untuk mengetahui lebih lanjut sisi humanis dari figur Gus Dur," ujar Wicaksono.
Simak Video "Video: Sinta Wahid Temui Pramono, Bahas Pembangunan Pusat Kajian Islam"
(wsw/fem)