Nasib Malang Wisata Puncak Siosar: Dulu Terkenal, Kini Terlantar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nasib Malang Wisata Puncak Siosar: Dulu Terkenal, Kini Terlantar

Kartika Sari - detikTravel
Senin, 29 Apr 2024 17:05 WIB
Tangkapan layar video terbengkalainya objek wisata Puncak Siosar Karo yang viral di sosial media. (dok. Istimewa)
Video terbengkalainya objek wisata Puncak Siosar Karo viral di sosial media. (dok. Istimewa)
Karo -

Objek wisata Puncak Siosar di Karo viral. Dulu wisata ini terkenal, namun kini malah terlantar. Seperti apa ceritanya?

Video terbengkalainya Puncak Siosar menyebar viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat perosotan berwarna yang menjadi ikon wisata di sana kini ditumbuhi rumput liar.

Selain itu, fasilitas umum di lokasi tersebut juga tampak tak terawat dengan dipenuhi semak belukar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait terlantarnya wisata Puncak Siosar, Kadis Pariwisata Karo Munar Ginting mengakui adanya pengurangan pengunjung di objek wisata tersebut sejak akhir 2023 lalu.

"Memang sekarang pengunjung berkurang yang berwisata ke Siosar. Udah sejak dari akhir 2023 lalu," ungkap Munar, Kamis (25/4) lalu.

ADVERTISEMENT

Munar menyebut, merosotnya pengunjung ke Puncak Siosar lantaran penetapan harga yang makin mahal, mulai dari makanan hingga spot foto, yang membuat pengunjung harus merogoh kocek cukup dalam.

"Setiap wahana dan spot foto bagi anak-anak ataupun orang tua dia buat berbayar lagi oleh si pengusaha. Namun, saya ada dapat informasi mereka semena-mena, sesuka hati bahkan membuat harga makanan di luar perkiraan," tuturnya.

Terkait itu, Munar mengakui sudah mencoba menghubungi pihak pengelola, namun belum mendapatkan respons positif. Namun begitu, ia turut merencanakan untuk melakukan diskusi untuk membangun kembali kejayaan wisata di Puncak Siosar ini.

"Kemarin juga saya sudah diingati oleh Bu Bupati agar menegur pengelola agar tidak membuat harga sesuka hati. Saat pengunjung ramai, mereka buat harga sesuka hatinya," ucapnya.

"Namun ketika saya hubungi wakil pengelolanya belum bisa dihubungi, akhirnya terus makin menurun. Saya juga punya rencana untuk mencari waktu berdiskusi (dengan pengelola)," imbuh Munar.

"Kita sebagai pemerintah daerah dan juga fasilitator mengupayakan sektor pariwisata bertumbuh yang dulu stasionernya Berastagi, Siosar, kemudian Gajah Bobok. Ini saya lihat Siosar sudah mulai terlelap ini, kita ingin juga ini harus bangkit ini," tutupnya.


------

Artikel ini telah naik di detikSumut.




(wsw/wsw)

Hide Ads