Slow travel jadi tren liburan terkini yang ingin lebih menikmati pesona destinasi wisata. Slow travel identik dengan kegiatan yang lebih mengenal (ngeblend) kebiasaan, kebudayaan, dan karakter masyarakat sekitar. Penikmat slow travel biasanya tinggal lebih lama di kota tujuan.
Kota Favorit Slow Travel
Destinasi wisata populer ternyata menjadi tujuan utama penikmat slow travel. Berikut rekomendasi kota tujuan slow travel
Kalegowa, Sulawesi Selatan
![]() |
Kota ini dinobatkan sebagai kota terbaik kedua untuk slow travel di Asia versi Agoda. Kalegowa terkenal dengan sejarahnya yang panjang sebagai lokasi pertama benteng kerajaan Gowa. Kota ini juga punya pesona sawah hijau, pohon rindang, arsitektur Bugis masih lestari, serta warga lokal yang hangat dan ramah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yogyakarta, DI Yogyakarta
![]() |
Penikmat slow travel bisa memilih destinasi wisata dan lokasi menginap yang jauh dari pusat. Selain Yogya, kamu bisa memilih lokasi wisata di Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan daerah lagi di Yogyakarta. Untuk lokasi wisata, kamu sebaiknya memilih museum, candi, situs sejarah dan budaya lain yang bisa dinikmati tanpa harus buru-buru.
Purwokerto, Jawa Tengah
![]() |
Ibu kota Kabupaten Banyumas ini kerap disebut mirip Yogya, namun tidak seramai kota tersebut. Purwokerto terkenal dengan hawa sejuk, adem, minim macet, masyarakat ramah, dan biaya hidup murah. Kendati begitu, Puwokerto tidak sulit diakses internet dan sangat adaptif pada perkembangan teknologi.
Bandung, Jawa Barat
![]() |
Kota Bandung secara umum adalah destinasi wisata populer karena dekat Jabodetabel dan mudah diakses. Namun, Bandung menyediakan tempat bagi penikmat slow travel yang ingin berlama-lama meniknati keindahannya. Kamu bisa memilih destinasi wisata alam, sejarah, dan budaya yang tidak terlalu ramai pengunjung.
Raja Ampat, Papua Barat Daya
![]() |
Potongan surga dunia ini sangat disayangkan jika tidak bisa dinikmati berlama-lama. Slow travel sangat direkomendasikan agar bisa menikmati keberagaman flora dan fauna Raja Ampat, hewan endemik, pasir putih, air laut biru hijau yang jernih. Selain itu, sungguh disayangkan jika harus meninggalkan Raja Ampat tanpa tahu kekayaan budaya dan sejarah masyarakatnya.
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
![]() |
Destinasi wisata ini adalah gerbang menuju habitat asli komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Di sini ada beragam spot wisata yang bisa kamu nikmati tanpa harus terburu-buru yaitu Goa Rangko, Air Terjun Cunca Rami, Bukit Sylvia, Sawah Lingko, dan Kampung Compang To'e Melo untuk mengenal budaya lokal Labuan Bajo.
Sebelum memilih destinasi wisata untuk slow travel, pastikan kamu sudah menyusun itinerary yang tepat sehingga waktu liburan terasa lebih efisien.
(row/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk