Dari kejauhan, bentuk atap dari Myze Hotel Waingapu yang khas sudah mencerminkan budaya Sumba. Atap tinggi menjulang sudah jadi ciri khas rumah adat di sini.
Bagi orang Sumba, atap rumah yang tinggi memiliki makna tersendiri. Atap rumah yang tinggi disebut juga sebagai Menara melambangkan tempat yang paling tinggi bagi para arwah.
Begitu menginjakkan kaki di area lobi hotel, para tamu akan disambut dengan patung Paus raksasa berwarna silver yang ngejreng. Sebagai hewan terbesar di Bumi, Myze Hotel juga berharap bisa menjadi sebesar Paus suatu saat nanti.
Lobi yang dibuat terbuka tanpa tembok penyekat menciptakan ilusi luas dan lega. Udara sejuk juga bebas mengalir, meski tanpa pendingin udara, tamu-tamu tidak akan merasakan gerah.
Di lobi Myze Hotel, selain ada meja resepsionis juga ada sofa-sofa dimana para tamu bisa menunggu proses check in dengan nyaman. Selain itu, ada juga executive lounge untuk bersantai sambil berbincang soal bisnis dengan suasana yang lebih eksklusif.
Myze Hotel Waingapu total memiliki 127 kamar. Tipe kamarnya mulai dari dari Studio 32, Studio 45, Studio 64 dan villa. Di sini juga ada villa one bedroom dan two bedroom lengkap dengan private pools.
Tim detikTravel menginap di kamar tipe Studio 32. Kamarnya luas dengan kasur ukuran king yang lega. Kasurnya nyaman dan membuat traveler tertidur nyenyak.
Selama 3 malam menginap di Myze Hotel Waingapu, tidak pernah sekalipun kesulitan tidur. Begitu meletakkan kepala di atas bantal dan kasur, rasa ngantuk langsung datang dan kita cepat terlelap.
Untuk urusan kamar mandi di dalam kamar hotel, desainnya modern dengan luas yang cukup lega. Air hangat yang mengalir dari shower begitu menyegarkan, menghapuskan rasa lelah setelah seharian mengeksplorasi wisata di pulau Sumba.
Setelah tidur nyenyak dan mandi yang menyegarkan, kini giliran mengisi perut. Myze Hotel Waingapu punya Rasa Mame Restaurant yang menyajikan makanan Nusantara dan Internasional dengan rasa jempolan.
Traveler yang menginap di Myze Hotel Waingapu bisa merasakan sarapan lezat bergizi di restoran tersebut. Lebih asyiknya lagi, ternyata pengunjung umum juga bisa bersantap di sini.
"Kita ada resto yang buka 24 jam. Rekan yang lapar tengah malam, mau ngopi mau apa bisa ke sini. Kita juga lengkapi dengan gym, kemudian ada spa dan executive lounge yang eksklusif dan private," jelas Andy Bramasto, Caretaker General Manager Myze Hotel kepada detikTravel.
"Kita punya fasilitas kolam renang yang cukup luas dan bisa menjadi tujuan dari masyarakat Waingapu untuk berwisata kemudian berenang dan rekreasi ketika ada di sini," imbuh dia.
Traveler yang ingin menggelar acara, Myze Hotel Waingapu juga menyediakan tiga meeting room berkapasitas 45 orang dan juga Leka Lewa Ballroom yang bisa menampung hingga 600 undangan.
Setelah resmi beroperasi, Myze Hotel Waingapu menargetkan lebih dari 60% okupansi kamar akan terisi oleh wisatawan di tahun 2026 mendatang, mengingat tahun 2025 ini hanya tinggal menyisakan 30 hari lagi.
"Kalau bicara forecast okupansi, kita secara total 2026 kita optimis di atas 60%, tapi pastinya kita proyeksi sekitar 65% pada business plan 2026. Kita tidak akan jor-joran untuk tahun ini, tapi kita mempersiapkan sebaik-baiknya supaya untuk tahun 2026 kita akan beroperasi secara sempurna," ungkap Director of Operations Artotel Group, Daniel Sunu Prasetyo.
Untuk semakin menarik minat wisatawan, promo juga disiapkan oleh hotel mewah ini, berupa harga khusus yang berlaku hingga 10 Desember 2025.
"Untuk tarif, kita promo di bulan ini sampai dengan 10 Desember di harga Rp 790 ribu mulai dari Studio 32," ucap Andy.
Traveler yang punya impian liburan ke Sumba, terutama Sumba Timur bisa mencoba rekomendasi Myze Hotel Waingapu sebagai tempat menginap. Pengalaman kami selama 4 hari 3 malam di hotel ini begitu mengesankan.
Jika bisa diulang kembali, kami akan dengan senang hati kembali ke Myze Hotel Waingapu untuk mengeksplorasi wisata di pulau Sumba yang belum sempat dikunjungi.
Simak Video "Video: PN Jakpus Perintahkan Pengelola Segera Kosongkan Hotel Sultan"
(wsw/wsw)