Lomba Perahu Bidar, Jejak Ratu Belanda di Palembang
Senin, 26 Mar 2012 08:29 WIB

Jakarta - Salah satu tradisi yang menandakan Palembang merupakan kota maritim mungkin perlombaan perahu bidar. Lomba perahu bidar ini diadakan setiap perayaan Hari Jadi Kota Palembang pada 17 Juni dan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.Perahu bidar adalah sebuah perahu pencalang yang tidak memiliki atap atau penutup. Pencalang sendiri artinya perahu yang cepat pergi atau menghilang. Saat ini ada dua bentuk perahu bidar yang dilombakan. Meskipun hampir setiap warga Palembang pernah menyaksikan perlombaan perahu bidar, tapi tidak satu pun yang tahu sejak kapan perahu bidar sudah ada di Palembang.Berdasarkan dokumentasi yang dimiliki Belanda, ada sebuah foto perlombaan ini pada rangkaian ulang tahun Ratu Wilhelmina pada tahun 1898. Lomba bidar pada peringatan ulang tahun Ratu Wilhelmina pada saat itu tampak meriah. Jadi, berdasarkan catatan atau bukti sejarah yang ada, lomba perahu bidar tampaknya lebih kuat sebagai tradisi yang dibangun kolonial Belanda semasa dipimpin Ratu Wilhelmina, yang kemudian diteruskan sebagai tradisi merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.Perahu bidar yang ikut lomba juga tidak semuanya terbuat dari kayu atau papan. Bahkan khusus lomba perahu bidar yang digelar setiap Hari Jadi Kota Palembang menggunakan perahu bidar yang terbuat fiber glass. Pesertanya pun bukan hanya lelaki, juga perempuan.Jika Anda tertarik dengan tradisi perlombaan yang menarik ini, sempatkan untuk berwisata ke kota asal pempek. Catat tanggal dan larutkan diri Anda dalam keriaan khas Palembang.Oleh Taufik Wijaya-detikNews
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!