Sukarere, Desa Pengrajin Tenun Lombok yang Mendunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sukarere, Desa Pengrajin Tenun Lombok yang Mendunia

Donorudi - detikTravel
Kamis, 19 Apr 2012 15:20 WIB
Kecantikan Pantai Lombok
Kegiatan kaum wanita Suku Sasak yang sedang menenun
Sukarere, Desa Pengrajin Tenun Lombok yang Mendunia
Sukarere, Desa Pengrajin Tenun Lombok yang Mendunia
Jakarta - Desa Sukarere di Lombok menjadi salah satu daya tarik yang memukau wisatawan. Keberadaan desa ini terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Di desa tradisional ini wisatawan bisa belajar dan membeli oleh-oleh kain tenun khas Lombok.Lombok, yang berada di Nusa Tenggara Barat ini memiliki keindahan yang tak diragukan lagi. Wisata alamnya sudah sangat terkenal. Pantai Senggigi, Pantai Sire, Gili Meno, Gili Air, Gili Trawangan, dan juga wisata lainnya. Keindahan wisata Pulau Lombok tak hanya sebatas keasrian alamnya saja. Kekayaan wisata Pulau Lombok juga meliputi budaya dan kehidupan tradisionalnya.Desa Sukarere yang berada di Pulau Lombok menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Bila sedang berlibur di pulau ini, kain tenun khas Lombok ini selalu menjadi incaran oleh-oleh. Β Nah, di desa inilah Anda bisa dengan mudah menemukan kain tenun khas Lombok yang sudah terkenal itu. Tentu saja mudah karena mayoritas penduduk Desa Sukarere adalah penenun kain khas ini. Setiap waktu banyak sekali wisatawan asing dan domestik yang sengaja datang untuk melihat langsung proses pembuatannya. Tidak hanya sebatas membeli dan melihat, Anda juga bisa ikut belajar membuat kain tenun tersebut.Desa Sukarare ini merupakan satu di antara desa wisata tenun Lombok lainnya. Karena di sudut lain masih ada Desa Banyumulek dan Desa Sade yang juga terkenal dengan produksi tenunnya.Kegiatan menenun merupakan sebuah keahlian yang wajib dimiliki oleh perempuan Suku Sasak yang diam di desa tersebut. Sebab, seorang gadis Suku Sasak bisa menikah kalau sudah terampil menenun kain khas Lombok ini. Setiap gadis yang hendak menikah terlebih dahulu harus memenuhi syarat keahlian menenun tersebut atau pada bahasa Suku Sasak disebut dengan "nyesek".Kegiatan nyesek ini memang sudah menjadi tradisi sejak zaman dahulu. Bahkan, nyesek menjadi mata pencaharian utama suku Sasak Sukarare selain berkebun. Bila kaum pria menata sawah, para perempuan diam di tempat sambil menenun. Akan tetapi, bila sudah waktunya musim menanam atau memetik hasil, semua perempuan serta tetap ikut membantu para suami. Hasil dari nyesek ialah Sarung Songket khas Lombok yang sering dipakai pada acara-acara adat Suku Sasak, contohnya pada upacara Pesat Besar dan Begawe Beleq.Saat seluruh wisatawan datang untuk melihat pembuatan kain tenun, para pengrajin akan mengajak berkeliling melihat proses pembuatannya. Tidak sekadar proses menenunnya saja, wisatawan juga diajak melihat asal mula pemintalan kapas menjadi benang yang akan digunakan untuk menenun.Desa Wisata Sukarare bertempat sekitar 20 km dari pusat Kota Mataram. Di sepanjang jalan ke desa tradisional ini Anda akan banyak menemukan penduduk yang menjajakan kain tenun sekaligus menunjukkan bagaimana trik pembuatannya.
Hide Ads