Beragam Kuliner Belitung yang Siap Bikin Goyang Lidah
Selasa, 04 Apr 2017 11:25 WIB

Rudi Recht Rachmat
Jakarta - Liburan di Kota Tanjung Pandan, Belitung jangan hanya menikmati kopi saja. Sempatkan wisata kuliner mencicipi aneka citarasa lokal.Kedai kopi Kong Djie di mana-mana, itulah kesan pertama kita kalau berwisata kuliner di kota Tanjung Pandan, ibukota kabupaten Belitung. Kong Djie merupakan kedai kopi yang didirikan oleh perintisnya yang bernama Ho Kong Djie pertama kali pada tahun tahun 1943, dan kini telah diwaralabakan. Kong Djie yang pertama kali didirikan adalah yang terletak di Jalan Siburik, sebuah kedai yang sangat sederhana, masih ada hingga sekarang. Tinggal kita yang harus menentukan hendak meminum kopi di mana, karena walau bahan bakunya berupa serbuk kopi sama-sama berasal dari Kong Djie, dan sajiannya sama-sama minuman kopi dalam gelas kaca bening polos tak bermotif, akan tetapi desain kedai, pelayanan serta menu kuliner tambahannya berbeda.Namun demikian, menikmati kopi di kedai nonwaralaba tak kalah bersaing. Masing-masing memiliki inovasi sendiri-sendiri. Yang pasti, kita akan dibuat merasa puas mengopi di kedai kopi manapun.Kendati kedai kopi berada di segala sudut kota Tanjung Pandan, begitu pula di Kota Manggar, ibukota Belitung Timur yang terkenal dengan sebutan Kota Seribu Kedai Kopi, ironisnya di Pulau Belitong tak satupun didapati perkebunan kopi. Yang ada di pulau bekas penambangan timah ini hanyalah perkebunan sawit dan lada. Bahan baku kopi didatangkan dari tanah Jawa dan Sumatera.Tentang makanan khas dari daerah ini adalah mie Belitung dan gangan kelapa muda. Mie Belitung sajian berbeda dengan mie-mie pada umumnya, sebab berkuah kental dan berbahan baku mie kuning, taoge, mentimun cincang, udang basah kupas, bawang goreng, tahu goreng juga kentang rebus. Ditambah kerupuk atau emping. Kebanyakan mie Belitong ditawarkan oleh restoran-restoran masakan China yang berada di Jalan Sriwijaya.Gangan merupakan kudapan semacam sop ikan berbahan dasar ikan ketarap atau tenggiri dengan kuah berwarna kuning yang bercita-rasa segar karena penambahan irisan nanas di dalamnya serta dilengkapi mentimun, daun kedondong serta terong asam.Nasinya dibungkus daun simpor, yakni daun berukuran besar asli Belitong yang pohonnya banyak tumbuh di hutan-hutan di pulau yang terkenal dengan batu satam ini. Berwisata kuliner di Belitung terasa belum lengkap apabila belum mencicipi gangan.Masih banyak makanan khas Belitung lainnya seperti dulang, nasi gemok, ikan bungkus daun simpor, pindang Belitung serta berego. Tak usah khawatir, makanan ini sangatlah gampang dicari di restoran-restoran yang menyajikan menu tradisional seperti Belitong Timpo Duluk yang terletak di Kampung Parit, tidak jauh dari Tugu Batu Satam.Jika kita hendak mencicipi penganan khas Belitung, carilah kue bingke yang bentuknya bundar, bertestur lembut dan berwarna hijau. Rasanya manis juga legit. Kue ini terbuat dari adonan tepung terigu, telur ayam, gula pasir, susu kental manis serta perasan daun suji. Biasanya kue ini juga dihidangkan di atas daun simpor guna menikmatinya.Selain aneka kuliner tadi, terdapat pula lontong khas Belitong yang dikemas dengan daun simpor. Bentuknya unik mengerucut seperti kukusan. Sebagaimana lontong di daerah lain, isinya hanyalah nasi padat. Mencicipi lontong alangkah nikmat manakala disertai makanan lain seperti sate atau gorengan. Bisa juga dipotong-potong dan diceburkan ke dalam kudapan berkuah.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!