Wisata Halal di India, Coba Kunjungi Srinagar
Minggu, 03 Des 2017 14:48 WIB

Sifa Sesihsanti

Jakarta - Pemadangan cantik ini tak lain adalah Danau Dal di Srinagar, India. Yang bikin nyaman, penduduk kota ini mayoritas beragama muslim. Cocok untuk wisata halal.Saya berkesempatan mengunjungi India pertengahan Maret tahun ini. Salah satu kota yang saya singgahi adalah Srinagar. Srinagar masuk dalam negara bagian Jammu dan kashmir yang juga pusat wilayah Kashmir. Berada di bagian utara anak benua India. Wilayah ini memiliki 4 musim setiap tahunnya. ketika saya tiba di Srinagar, Minggu terakhir Maret 2017, sedang peralihan musim, dari musim dingin ke musim semi. Kurang lebih 2 minggu sebelumnya saya update cuaca disana ke sesama traveller, yang menginformasikan masih hujan salju di bandara Srinagar. Penting untuk update informasi cuaca di sini.Srinagar adalah kota yang berada di Lembah Kashmir atau Valley Kashmir. Penduduk di sini mayoritas muslim, jadi lupakan kesulitan mencari makanan halal dan tempat beribadah. Dibagian tengah terdapat danau luas Dal Lake, sebegitu luasnya sampai saya berpikir mungkin sepertiga bagian kota adalah danau. Disekeliling Srinagar banyak terdapat peninggalan bangunan dinasti Mughal, salah satu dinasti besar yang menguasai anak benua India. Taman-taman cantik atau Mughal Garden dengan desain taman bertingkat-tingkat dengan kolam dan air mancur.Perjalanan pertama rombongan saya adalah Chasma Bagh atau royal spring garden yang berada di pinggiran Srinagar menjauh dari sisi Dal Lake sedikit. Perjalanan 20 menit dari hotel tempat saya menginap dengan mobil rental, saya lupa daerah tempat hotel kami menginap, hanya perlu memberi tahu nama hotel ke pengemudi Bajaj dan Sikara, mereka akan mengantarkan kami tepat lokasi.Chasma Bagh adalah taman Mughal yang ini berada diatas perbukitan dan paling kecil dari taman lainnya. View-nya landscape kota Srinagar di bawah nya dan barisan pegunungan Zabarwan dibelakangnya. Pagi itu saya bisa menikmati salju-salju di puncaknya. Taman ini memiliki beberapa tingkat,air mancur berada di tingkat pertama dan kedua, dan ditanami bunga -bunga warna warni layaknya sebuah taman. Untuk menikmati hangat nya matahari, waktu terbaik mengunjungi tempat ini adalah pagi hari.Tidak jauh dari Chasma Bagh, 5 menit dengan mobil, kemudian naik ke atas perbukitan, terdapat Pari Mahal. Awalnya saya pikir adalah benteng, ternyata tempat ini dibangun sebagai tempat observasi astronomi. Saat ini, Pari Mahal adalah bangunan arkeologi, penjagaan di sini bisa dibilang ketat. Tentara atau polisi memeriksa tas setiap pengunjung. India adalah negara yang memperhatikan peninggalan arkeologis mereka dengan baik menurut saya. Hal yang menarik perhatian saya arsitektur bangunannya. Pari Mahal berbentuk seperti kastil, dikelilingi tembok berbahan batu pegunungan dengan tinggi kurang lebih 1 meter. Dari pintu gerbang masuk terdapat taman luas dibelakangnya, tanpa kolam dan air mancur. Perlu naik lagi ke atas melewati pintu masuk utama untuk sampai ke taman kedua. Taman yang ini memiliki kolam. Renovasi masih berlangsung saat kami berkunjung. Di situlah bangunan utama Pari Mahal, kokoh dibangun dari batu-batu pegunungan.Agak sore kami menuju Nishat Bagh. Berada di pinggiran Dal Lake, tidak jauh dari pusat kota. Taman yang satu ini lebih luas dari taman sebelumnya. Lebih dari 5 tingkatan taman dengan air mancur di setiap tingkatnya. Landscape fantastis bisa di temukan di sini. Tepat di tengah taman adalah area terbuka. Apabila duduk di taman ini, mata anda langusng bisa melihat danau Dal jelas didepan mata. Tengoklah kebelakang, pegunungan yang melingkari Srinagar jadi background langsung Nishat Garden. Masih ada taman lain yang lebih luas, Taman Shalimar. Namun saya sengaja melewatkan taman ini karena sudah pukul 17.00 waktu setempat.Mengakhiri sore hari, kami menyewa Sikara atau perahu lokal yang dikayuh sampan. Sampan akan dikayuh oleh pemilik kayu untuk berkeliling danau. Mengambil spot awal tidak jauh dari Nishat Garden, kami patungan berempat untuk kembali lagi ke hotel, dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit menaiki Shikara. Ongkos Shikara ditentukan dari berapa jauh waktu tempuh dan negoisasi tentunya.Sepanjang jalan kami melewati banyak house boat dengan eksterior motif lokal, pasar apung di tengah danau Dal. Banyak penjual berkeliling dengan sikara juga, mendekati perahu kami. Sore itu saya menikmati sunset ditengah danau, dikelilingi pegunungan dengan puncak-puncak nya masih tertutup saju. Ah, cantiknya Srinagar ketika musim semi belum tiba, ketika dahan-dahan pohon Apel masih kering disepanjang perjalanan saya mengelilingi kota itu dan sekitarnya. Mengunjungi Srinagar bisa lewat jalur darat menggunakan bus atau dengan pesawat dari New Delhi.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia