Jakarta - Dataran tinggi Dieng tak hanya menyajikan alam yang memesona. Masih ada satu spot yang wajib dikunjungi, yakni sumur tua raksasa.Adalah Sumur Jalatunda yang konon katanya merupakan sumur terbesar di Indonesia. Pagi masih berkabut saat saya berniat mengunjungi Sumur Jalatunda yang terletak di desa wisata Pekasiran, Banjarnegara, Jawa tengah. Untuk masuk areal wisata ini dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu rupiah per orang dan parkir mobil. Sampai diparkiran kita akan disambut dengan ratusan anak tangga yang harus dititi agar sampai pada sumur yang dimaksud.Jangan takut kelelahan karena pemandangan sekitar yang hijau serta udara sejuk akan menemani kita mencapai puncak. Meski disebut sumur, nyatanya Sumur Jalatunda ini tidak berbentuk sumur pada umumnya yang biasa kita lihat.Penampakannya lebih mirip dengan kolam air atau genangan rawa-rawa yang luas dengan diameter mencapai 90 meter dan airnya berwarna hijau pekat seolah menyembunyikan misteri di dasarnya.Nama Jalatunda berarti sumur yang besar atau luas dalam bahasa setempat. Menurut penelitian ilmiah, sumur ini diduga terbentuk akibat letusan gunup api jutaan tahun lalu sehingga menimbulkan cengkungan kepundan yang lama kelamaan terisi air hingga saat ini. Fenomena terisinya kepundan yang serupa dengan dugaan pembentukan Sumur Jalatunda ini hanya ada dua saja di dunia, di Indonesia dan satu lagi di Meksiko.Sampai di atas pengunjung hanya bisa melihat sumur tersebut dari kejauhan di gardu pandang yang disediakan pengelola. Hal tersebut demi keamanan pengunjung sendiri, mengingat sumur tersebut berada di dasar jurang dan dikelilingi oleh tebing tinggi.Yang menarik adalah adanya warga sekitar yang menjual batu kerikil kepada pengunjung. Hal tersebut berhubungan dengan mitos, barang siapa yang bisa melempar batu ke arah sumur Jalatunda dengan jarak tertentu maka segala keingininannya akan terkabul.Adapun untuk jarak lemparannya berbeda antara perempuan dan laki-laki. Bila perempuan cukup melepar sampai ke tengah sumur dikatakan berhasil, berbeda dengan laki-laki yang harus sampai ke seberang sumur. Jumlah batu yang dilempar pun harus berjumlah ganjil, seperti 3 buah atau yang lebih bagus 7 buah dan batunya harus batu yang dibeli ditempat.Percaya tidak percaya nyatanya banyak pengunjung yang mencoba. Yah anggap saja sedang memajukan perekonomian warga setempat dan melestarikan mitos sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan