Bukan di Afrika, Ini di Pulau Kenawa NTB
Senin, 24 Sep 2018 14:30 WIB
Merry Handayani Tumanggor

Jakarta - Pemandangan cantik savana menawan dapat kita nikmati di Pulau Kenawa, Nusa Tenggara Barat. Tidak kalah cantik dari savana Afrika lho!Sebuah pengalaman menikmati keindahan alam Indonesia. Mengunjungi Pulau Kenawa, sebuah surga kecil padang savana yang menawan. Pulau yang jadi salah satu tujuan wisatawan domestik dan mancanegara. Pulau ini adalah salah satu dari pulau gugusan Gili Balu yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau Kenawa cuma punya luas 13,8 hektar yang didominasi oleh padang savana. Pulau ini juga merupakan pulau kosong alias enggak berpenghuni.Senja sedang singgah di padang savana, dengan warna keemasan di sepanjang mata memandang. Hamparan savana diselingi pepohonan akasia ikut tersorot sinar matahari sore. Semuanya sedang berlari, bergegas pulang ke tempat yang aman serta nyaman.Tiba-tiba Nikita berlari dengan kecepatan super. Mengejar segerombolan kerbau liar di tengah hamparan savana. Ratusan kerbau pun berlari karena melihat Nikita mengejar dari belakang. Mereka terus berlari. Berlari hingga jauh tanpa henti. Ada yang tergopoh-gopoh di barisan paling belakang. Nikita sang macan pun lebih keras berlari memanfaatkan keadaan dan...Tiba-tiba gue kebangun karena alarm pagi terus berdering."Ah, sial mimpi efek nonton youtube tadi malem nih! dalam hati gue berkata.Kalo gue habis nonton pergelutan di padang savana, udah pasti kejadiannya seru dan menegangkan. Iya, padang savana di Afrika!Afrika kan emang identik dengan savananya, satwa liarnya dan pemandangannya yang jadi paket lengkap untuk gue mimpi-mimpiin. Kadang kalo lagi nonton youtube pas hewan-hewan pada ngumpul dan lari-lari bebas tanpa beban pikiran di Serengeti National Park, suka pengen ikutan lari juga jadinya. Lari dari kepenatan suasana kota yang sesak. Tapi gue juga harus banyak persiapan lahir dan batin kalo mau beneran sampe ke Afrika.Salah satu impian gue emang pengen liburan ke Afrika, tapi ya gitu masih belum kesampean karena perlu nabung yang banyak dulu. Sebenernya masih banyak deretan tempat nan indah yang pengen gue kunjungi selain Afrika. Sampai pada akhirnya gue ngomong ama diri sendiri, #JelajahiIndonesiamu dulu Mer! Soalnya "Wisata Indonesia" menurut gue juga enggak kalah keren. Banyak banget "Tempat Wisata" yang menyajikan eksotika padang savana, salah satunya ada di Sumbawa Barat!Pulau Kenawa namanya, gue tau pulau ini pertama kali dari temen kampus gue namanya Dinda. Dia yang ngajakin gue liburan. Awalnya gue kira Pulau Kenawa yang dia ceritain selama ini adalah Pulau Kanawa yang ada di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tapi ternyata gue salah kira. Kenawa dan Kanawa itu adalah dua pulau yang sama-sama menawan tapi berbeda lokasi.Gue baru tau dari instagram kalo Pulau Kenawa itu di Sumbawa Barat. Postingan foto atau video yang gue liat tentang Pulau Kenawa emang bagus banget savananya. Pulau Kenawa emang jadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk liburan. Termasuk jadi tujuan liburan gue dan Dinda. Pulau ini adalah salah satu dari pulau gugusan Gili Balu yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau Kenawa cuma punya luas 13,8 hektar yang didominasi oleh padang savana. Pulau ini juga merupakan pulau kosong alias enggak berpenghuni.Jarum jam lagi mendarat di angka enam sore dibarengi suara adzan maghrib dari toa masjid deket rumah gue. Hari itu, hari Minggu, 31 Juli 2016. Ada yang baru sampe depan rumah gue, suara sepatu melangkah tipis menepi dan terdengar suara "tok..tok..tok..."Saat itu, gue masih terkapar di atas kasur dengan keadaan setengah sadar. Orang rumah lagi pada enggak ada. Jadi, cuma gue yang bisa bukain pintu depan. Tapi takdir membawa gue membeku di atas kasur alias mager. Gue membiarkan orang yang ngetuk pintu tanpa respon. Beberapa menit kemudian, orang di depan pintu rumah gue kayaknya nyerah dan melangkah pergi.Sekitar satu jam berlalu, gue denger ada suara lagi. Pintu depan bersuara yang sama seperti tadi."Tok..tok..tok..." tapi ditambah dengan beberapa kalimat."Assalamualaikum. Mer buka pintunya, penting nih! Penting!""Mer....!""Assalamualaikum." teriak seseorang dari balik pintu depan."Kayaknya gue kenal suaranya." dalam hati gue berkata."Iya bentar, bentar gue bukain!" sambil melangkah menuju pintu depan.Setelah pintunya kebuka, beneran itu adalah suara yang gue kenal yaitu temen kampus gue. Dinda yang rencananya mau liburan ama gue awal Agustus 2016. Tiba-tiba ada di depan pintu saat hari Minggu. Dinda awalnya menunjukkan muka bete pas gue bukain pintu. Katanya dia udah telepon berulang kali ke nomor gue, tapi enggak diangkat-angkat."Kemane aje sih lu, Mer? Gue telponin dari tadi tau!" Dinda sambil masuk ke dalam rumah."Yaaah, maaf hp gue di-silent. Terus gue tidur dari tadi sore. Hehehe.""Ayok beli tiket pesawat sekarang Mer, soalnya gue udah dapet izin dari bokap nih!" tiba-tiba Dinda langsung bersemangat.Awalnya gue kaget dan mikir dulu karena emang beberapa minggu yang lalu kita memutuskan untuk enggak jadi ke Pulau Kenawa. Dengan alasan perizinan orang tua. Tapi tiba-tiba orang tua Dinda ngasih izin juga dan dia langsung ke rumah gue hari itu juga."Wah, Alhamdulillah, akhirnya kita jadi liburan dong!" jawab gue.Kita memutuskan untuk beli tiket pada hari itu, tanggal 31 Juli 2016. Awalnya takut enggak ada tiket buat keberangkatan 3 Agustus 2016, soalnya udah h-3 kalo mau ngikutin jadwal yang kita udah buat jauh-jauh hari. Kita takut tiba-tiba orang tua Dinda berubah pikiran, jadi harus secepat mungkin pesan tiket pesawat. Nah, cuma saat itu kita bingung mau beli dimana.Untungnya sekarang zamannya udah serba digital, gue ngasih ide buat pesan tiket pesawat yang cepat, mudah dan enggak ribet itu pake aplikasi #Pegipegiyuk. Soalnya gue punya aplikasi @pegi_pegi di hp, jadi enggak harus download dadakan. Kita waktu itu enggak mikir lama buat pesan dan bayar tiket pesawat rute Bandung - Lombok. Harganya sekitar 1juta/orang untuk tiket pergi - pulang.Hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Pas tanggal 3 Agustus 2016, gue berangkat dari Bandara Husein Sastranegara jam 10.00 WIB dan sampe di Bandara Internasional Lombok sekitar jam 13.00 WITA. Gue melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Mataram, naik bus damri dengan harga 25ribu/orang. Sekitar jam 14.30 WITA gue sampe di Mataram. Selanjutnya sekitar jam 16.00 WITA, gue naik bus dengan rute Mataram - Taliwang. Soalnya sekalian nyebrang dari Pelabuhan Kayangan ke Pelabuhan Poto Tano. Jadi, enggak usah bayar lagi buat kapal ferry karena udah sepaket dengan ongkos bus 60ribu/orang.Tapi sayangnya gue sampe di pelabuhan Poto Tano sekitar jam 7 malam. Pas di Pelabuhan Kayangan soalnya lumayan lama nungguin kapalnya berangkat. Hal ini bikin kita enggak bisa langsung ke Pulau Kenawa karena hari sudah larut. Gue dan Dinda nyari tempat penginapan di sekitar pelabuhan tapi enggak nemu, karena emang udah lumayan sepi. Sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk tidur di bale yang ada di sekitar pelabuhan, berbekal sleeping bag masing-masing.Hari ke-2 di Pelabuhan Poto Tano, kita berangkat sekitar jam 7 pagi dan jalan ke dermaga. Rencananya mau ngejar sunrise di Pulau Kenawa, tapi hacur karena gue bangun keisangan. Setelah jalan menuju dermaga sepuluh menit, kita nyari sewa perahu nelayan untuk nyebrang ke Pulau Kenawa."Mbak, mau ke Kenawa ya? Ayo sama perahu saya 300ribu aja" seorang bapak menghampiri gue di dermaga."Iya pak mau ke Kenawa! Wah mahal juga yaa, kita cuma berdua pak" jawab gue.Karena kita cuma berdua, harus nunggu orang yang mau sharing perahu. Biar patungannya jadi murah meriah. Akhirnya selang beberapa menit, ada 3 orang dari Surabaya yang mau ke Pulau Kenawa juga. Kita dapet harga 250ribu/perahu pergi-pulang setelah tawar menawar, jadi perorang cuma bayar Rp 50 ribu.Setelah menyebrang kurang lebih 20 menit, gue disuguhkan pemandangan kapal-kapal yang berada di atas laut biru, gugusan gili Balu yang rumputnya kering keemasan. Perlahan-lahan gue melihat Pulau Kenawa yang menawan. Hamparan savana yang merata seperti di Afrika pun mulai dekat, walaupun tanpa satwa liar."Padang savana i'm coming...!"Perahu nelayan pun menepi di dermaga kecil Pulau Kenawa. Langit biru yang terik dan hamparan savana ada di depan mata. Kaki gue mulai melangkah di atas pasir putihΓΒ nan indah. Menghirup udara yang bersih. Suara angin pantai pun terdengar merdu. Tidak terdengar bising oleh polusi suara, apalagi kemecetan kendaraan bermotor.Padang savana di Pulau Kenawa ini sama persis kayak yang gue liat di instagram. Malah lebih indah lagi kalo diliat aslinya. Ada beberapa pohon yang tidak terlalu tinggi. Ada juga beberapa bale kecil untuk tempat istirahat. Bukit kecil yang jadi ciri khas Pulau Kenawa pun terlihat sangat menawan. Membawa gue dan yang lain untuk mendakinya.Walaupun cuacanya lagi panas terik, kita semua tetap mendaki untuk nikmatin pemandangan dari atas bukit. Lumayan berkeringat dan membuat kulit gosong. Enggak sampe setengah jam, gue udah sampe di atas bukit. Dari atas bukit, gue bisa liat ada kapal besar, perahu nelayan dan bukit-bukit kering dekeliling lautan biru yang tenang.Setelah puas nikmatin pemandangan dan foto-foto di atas bukit, akhirnya gue turun karena mataharinya udah sangat enggak santai. Makin siang, makin menyengat cuacanya. Gue istirahat di bale sambil ngadem dari sinar matahari yang semakin menusuk kulit. Ditemani lagu indie, gue menikmati relaksasi di tengah padang savana. Sampai akhirnya, gue ketiduran karena angin sepoi-sepoi yang terus-terusan menghampiri.Pas gue bangun, ternyata orang-orang udah pada beres snorekling dan gue sangat nyesel engga ikutan snorekeling. Ada beberapa orang baru datang di Pulau Kenawa, perahu nelayan mulai banyak di dermaga. Semuanya sibuk berfoto-foto mengabadikan momen berlatarkan padang savana. Setelah beberapa jam kita ada di Pulau Kenawa, ternyata perahu nelayan yang nganter kita tadi pagi sudah ada di dermaga untuk jemput balik ke Pelabuhan Poto Tano. Hari pun sudah semakin panas, akhirnya rombongan gue, siap-siap untuk meninggalkan Pulau Kenawa.Semoga gue bisa nikmatin keindahan savana Pulau Kenawa lagi, enggak kalah indahnya sama savana di Afrika!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum