Asyiknya Berkeliling Chiang Mai dengan Songthaew
Rabu, 21 Nov 2018 13:28 WIB

Novi Kusumayanti

Jakarta - Ke Chiang Mai, Thailand, asyiknya berkeliling kota dengan transportasi khas daerah. Inilah Songthaew, dijamin seru!Hari pertama di Chiang Mai diisi dengan kunjungan ke beberapa ikon Chiang Mai. Karena lokasinya yang berjauhan dan untuk menghemat waktu saya menyewa mobil dengan menggunakan aplikasi. Ternyata mobil yang saya sewa berbentuk songthaew, kendaraaan umum berpenumpang 8 orang. Karena saya menyewa jadi songthaew ini tidak akan berhenti untuk mengambil penumpang lain. Tujuan awal hanya untuk mengantar saya ke istana Bhubing namun setelah bernegosiasi dengan penambahan biaya sewa akhirnya disepakati saya akan diantar ke beberapa tempat yang searah dan akan diantar kembali ke tempat saya menginap. Tujuan pertama adalah Bhubing Palace yamg merupakan istana musim dingin yang masih digunakan oleh keluarga kerajaan sampai saat ini. Untuk masuk ke kawasan istana ini dikenakan tiket masuk. Sayang, pengunjung tidak dapat masuk ke istana ini. Selain istana, di tempat ini juga terdapat perkebunan bunga anggrek. Aneka macam bunga anggrek dapat dijumpai disini. Cuaca sangat cerah sehingga indahnya bunga dengan aneka jenis dan warna dapat terlihat jelas. Berjalan lebih jauh akan ditemui kolam air mancur. Kawasan istana ini semakin asri dengan dilengkapi hutan dalam skala kecilΓΒ Di luar gerbang masuk istana terdapat kios-kios yang menjajakan aneka macam suvenir termasuk pakaian wanita khas suku Hmong. Saran saya, jika tertarik membeli sesuatu disini, langsung ditawar saja karena belum tentu di tempat lain ada barang yang sama seperti yang diinginkan disini. Puas berkeliling istana Bhubing, perjalanan dilanjutkan ke Wat Phra That Doi Suthep, kuil yang dibangun pada sekitar akhir tahun 1300an. Orang bilang belum sah mengunjungi Chiang Mai jika belum menginjakkan kaki di Wat Phra That Doi Suthep. Jika hanya sampai anak tanggak terakhir, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk. Namun untuk masuk ke kuil utama dimana terdapat pagoda berwarna emas, pengunjung diharuskan untuk membeli tiket masuk. Untuk mencapai pagoda berwarna emas yang berada di puncak kuil, pengunjung harus menaiki 309 anak tangga dan untuk masuk ke area pagoda diharuskan berpakaian sopan dan melepas alas kaki. Dari atas kuil ini jika cuaca cerah dapat terlihat kota Chiang Mai. Saat saya datang, terlihat beberapa pengunjung dan bhiksu sedang beribadah. Jika saat berkunjung ke istana Bhubing cuaca sangat cerah, maka di kuil ini tidak lama setelah saya sampai hujan turun cukup deras. Tujuan terakhir di hari ini adalah mengunjungi Wat Umong yang merupakan kuil yang berada dibawah tanah. Jika untuk menuju istana Bhubing dan Wat Phra That Doi Suthep ada kendaraan umum berupa songthaew dari pusat kota Chiang Mai ke tempat-tempat tersebut, maka untuk ke Wat Umong saya tidak melihat kendaraan umum lalu lalang di sekitar kuil. Kuil ini terletak di dalam kompleks universitas Chiang Mai. Tidak dikenakan biaya untuk masuk ke kuil ini. Suasana disekitar kuil sangat sepi. Pun sangat sedikit pengunjung yang datang. Setelah berkeliling di dalam Wat Umong, saya pun mengakhiri perjalanan dan diantar menuju penginapan. Sesampainya di Wat Umong hujan masih turun walaupun sudah reda dan benar-benar berhenti saat perjalanan pulang. Dengan jadwal yang padat dan cuaca yang berubah secara drastis dari panas ke hujan, pastinya badan akan tentan masuk angin. Untuk mengatasi masuk angin terlebih saat jalan-jalan atau berlibur saya selalu mengkonsumsi Tolak Angin. Terkadang saya mengkonsumsi lebih dari 1 sachet dalam satu hari jika diperlukan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum