3 Jam Menjelajah Brunei Darussalam, Bisa!
Minggu, 13 Jan 2019 04:00 WIB

kamilah Nurbaeti
Jakarta - Brunei Darussalam adalah negara yang mungil dan sering luput dari perhatian traveler. Padahal banyak yang menarik di sana dan bisa dijangkau saat transit yang lama di bandara.Cerita bermula dari cek tiket pesawat online dan ada promo pesawat Royal Brunei ke Korea Selatan walau harus transi 5 jam. Saya bisa ke Korea Selatan dan bisa jalan-jalan di negara transit yaitu Brunei Darussalam. Tanpa berpikir panjang saya langsung beli tiket pesawat tersebut tak lupa mengajak 2 orang teman untuk trip bersama karena saya pikir kesempatan tidak datang 2 kali. 2 Teman pun menyetujui. Setelah tiket dibeli, saya mulai menyiapkan persyaratan pembuatan visa Korea. Alhamdulillah visa jadi. Brunei dan Korea, I'm coming!Saya sangat senang sekali, akhirnya saya bisa berangkat ke Korea saat musim gugur dan saya juga bisa merasakan bagaimana indahnya negara kaya seperti Brunei. Musim gugur di Korea adalah musim yang memang banyak diminati oleh banyak orang untuk liburan, karena pada saat musim gugurlah pemandangan yang cantik dan ciamik sangat bagus diabadikan pakai kamera.Pesawat take off pukul 06.15 WIB. 2 Jam perjalanan akhirnya pesawat pun landing di Bandara Bandar Seri Bengawan, Brunei Darussalam pukul 09.35 waktu Brunei. Wah akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di Negara Brunei, negara Islam yang terkenal sangat kaya. Sebelum keluar bandara saya sudah dibuat takjub dan heran dengan suasana bandaranya. Suasana bandara sangat tenang dan juga sepi sekali, hanya ada beberapa toko suvenir dan restoran, ada pula foodcourt yang menurut saya seadanya. Sebelum keluar bandara saya pun ke konter imigrasi terlebih dahulu, petugas imigrasi ya pun ramah, petugas hanya bertanya hendak ke mana? Saya jawab ke Korea, di Brunei hanya transit dan saya mau menyempatkan keluar sebentar untuk berkeliling ke Kota Bandar Seri Bengawan dan akan kembali ke bandara sebelum pukul 14.00. Petugas pun langsung memberi cap pada passpor ku. Ah, senangnya akhirnya diizinkan keluar sebentar.Saat di depan bandara saya dan teman-teman mulai mencari taksi, akhirnya saya bertemu dengan bapak-bapak asli Brunei yang menawarkan taksinya. Saya sedikit heran karena taksinya bukan seperti taksi di Jakarta, tapi taksinya mobil bagus sejenis mobil sedan. Bapak tersebut bertanya hendak ke mana? Saya menjawab hendak berkeliling Kota Bandar Seri Bengawan karena di sini hanya transit, jadi sebelum pukul 14.00 harus kembali lagi ke bandara. Lalu bapak itu pun menawarkan jasanya dengan bayaran 20 SGD. Wah murah pikir saya. Kemudian bapak itu pun bilang nanti akan diantar ke Istana tempat Sultan tinggal, nanti saya dan teman-teman bisa turun dan berfoto-foto sebentar di depannya, karena selain hari raya tidak diperbolehkan untuk masuk Istana. Wah, saya pun senang dan menyetujuinya.Pada saat berkeliling kota di Brunei saya tak henti mengatakan Masya Allah. Saya sangat takjub akan keindahan negara tersebut. Suasana kota sangat sepi dan asri seperti di pedesaan, kendaraan angkutan umum pun jarang yang terlihat hanya mobil-mobil pribadi yang bagus-bagus berlalu lalang. Perlu diingat meskipun banyak mobil pribadi tapi kota nya jauh dari kata macet, lalu lintas yang tertib, jalanannya pun lebar dan bersih. Selama di perjalanan saya jarang sekali melihat mall-mall besar ataupun gedung-gedung yang menjulang tinggi seperti di Jakarta. Meskipun begitu negara Brunei ini terkenal negara yang sangat kaya. Penduduknya kebanyakan orang Melayu, tetapi sangat ramah kepada turis seperti saya dan teman-teman.Taksi pun melewati beberapa landmark terkenal di Brunei seperti Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah dan juga Istana Nurul Iman. Mobil pun berhenti di depan istana dan bapak supir taksi pun menyuruh kami turun untuk hanya sekedar berfoto-foto sebentar, wahh baik sekali bapak ini. Setelah itu kami pun diajak ke Royal Regalia Museum. Isinya berbagai koleksi benda-benda kesultanan serta berbagai hadiah untuk Sultan dari negara sahabat maupun dari rakyatnya. Kayanya Sultan Brunei sangat dicintai rakyatnya karena hadiah rakyatnya banyak banget. Masuk ke dalam museum ini gratis lho, tapi kita tidak diperbolahkan menggunakan alas kaki seperti sepatu alias kita harus nyeker atau pakai kaos kaki untuk masuk ke museum ini.Setelah berkeliling di museum, adzan Dzuhur pun berkumandang, kami pun dibawa ke Masjid Omar Ali Saifuddien, letaknya tidak jauh dari museum berjalan kaki pun hanya 10 menit. Sesampai di masjid saya kagum sekali karena banyak kendaraan terutama mobil pribadi yang berhenti di depan Masjid ternyata mereka juga akan melaksanakan salat berjamaah. Suara adzan yang merdu, masjidnya bagus, kubah utama masjid ini terbuat dari emas murni, di bagian belakang masjid terdapat laguna buatan yang menyambung ke Kampong Ayer. Dibangun juga tiruan kapal upacara di atas laguna tersebut. Setelah salat kami pun diantar kembali ke Bandara Bandar Seri Bengawan.Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan dan tak terlupakan transit 5 jam di Brunei, karena waktu yang terbatas saya tidak sempat mengunjungi Kampung Ayer, salat di Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah, Oil and Gas Discovery Center, Billionth Barrel Monument dan Pantai Jerudong. Insya Allah kalau ada rezeki dan waktu bisa balik lagi ke negara ini.Sekedar info karena negara ini sangat kaya, angkutan umum di sini susah dan jarang kalaupun ada kalian harus menunggu sekitar 30 menit sekali. Alternatif transportasi saat di Brunei adalah naik taksi atau sewa mobil, biaya sewa mobil di Brunei sekitar Rp 400.000/ hari. Untuk hari Jumat jangan lupa sedia makanan karena di hari Jumat semua aktivitas di liburkan termasuk restoran dan mall-mall tutup di jam 11.00 - 14.00 waktu Brunei. Mata uang yang digunakan di Brunei adalah dollar brunei atau SGD karena nilainya sama, tetapi warga menyebutnya ringgit jadi hati-hati tertukar dengan ringgit Malaysia ya.Pukul 14.30 sudah diperbolehkan boarding untuk melanjutkan perjalanan ke Korea. Pukul 15.15 pesawat pun take off menuju Korea Selatan, seperti biasa para penumpang diajak berdoa terlebih dahulu agar perjalanan lancar, selamat dan selalu dilindungi Allah SWT. Pukul 21.35 pesawat pun landing dengan selamat. Alhamdulillah saya sampai di negara Korea Selatan, suhu di korea pada saat itu adalah 2-14 di malam hari dan 17-10 di siang hari. Angin pun sangat kencang, berasa ditabok sendal jepit hembusannya.Singkat cerita, selama di Korea saya banyak mengunjungi tempat-tempat yang hits seperti Nami Island, Petite Prince, Garden Morning Of Calm, Songdo Central Park, Seoul Central Mosque, Line Store, Myeongdong, Dongdaemun Design Plaza, Gangnam, Namsan Tower, Gyeongbokgung Palace, Bukchon Hanok Village, Coex Mall, dan Paju English Village.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!