Jakarta - Pesona Bromo seakan membius turis asing untuk datang. Inilah Pesona Asia di Jawa Timur.Tepat Pukul 21.00 WIB, bunyi lonceng keberangakatan kereta api yang disusul oleh peluit dan sahutan klakson kereta api menandakan kereta yang saya tumpangi bersama teman-teman mulai berangkat meninggalkan stasiun Kota Gudeg menuju Kota Malang.Kota Malang merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki banyak destinasi wisata yang patut dikunjungi, mulai dari wisata alam, wisata edukasi, wisata kuliner, wisata modern dan lainnya.Hal itu menambah daftar destinasi wisata yang ada di Indonesia untuk mewujudkan Pesona Asia. Namun sahabat d'Traveler, pada liburan kali ini saya dan 5 orang teman saya menuju Malang hanya transit saja. Karena yang akan kami tuju sebenarnya yaitu Gunung Bromo yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger.Dari Kota Malang saya dan teman saya berangkat menuju kawasan Gunung Bromo yang ditempuh kurang lebih 2 jam. Sebelum berangkat kami memang sudah dari jauh hari booking tour and travel untuk menemani perjalanan kami selama di Bromo.Sejuknya udara di malam hari mengiringi perjalanan kami dan ditemani cerita dari tour guide mengenai wisata yang akan kami kunjungi. Kondisi masyarakat di sana dan tak kalah menariknya mengenai budaya di sana yang membuat saya dan teman-teman tidak sabar untuk melihat itu semua secara langsung.Suasana perjalanan yang asyik, sehingga tidak terasa kami sudah sampai di pintu gerbang kawasan Gunung Bromo. Setelah membayar karcis di pintu masuk, jeep yang kami tumpangi mulai berjalan beriringan satu persatu dengan jeep yang lainnya menuju bukit penanjakan Bromo untuk menikmati indahnya sunrise.Di sana saya dan teman-teman mulai merasakan suhu yang sangat berbeda dengan Yogya, dinginnya kawasan Gunung Bromo membuat kita menggigil semua.Untungnya sebelum berangkat ke Bromo, kita sudah mempersiapkan dan merencakan segala sesuatu untuk kebutuhan kita selama di sana. Yaitu membawa perlengkapan yang bisa mengurangi rasa kedinginan, seperti: jaket, syal, sarung tangan, kaos kaki dan yang tak kalah penting kita juga membawa Tolak Angin untuk mengatasi masuk angin dan juga sangat praktis bagi Traveler.Saya biasa membawa jika bepergian kemana pun, mengingat bahwa saya sendiri adalah tipe orang yang mudah masuk angin. Namun, bagi sahabat traveler yang tidak ada persiapan dan tidak membawa perlengkapan jangan khawatir. Karena, banyak pedagang yang menjual perlengkapan maupun makanan disepanjang penanjakan Bromo.Menikmati keindahan pemandangan yang ada di bromo, kami pun mengabadikan moment lewat foto-foto. Mulai dari sunrise, pasir berbisik, savana, bukit teletubbies dan kawah bromo.Suguhan indahnya pemandangan di Bromo membuat saya menyadari begitu indahnya alam yang Tuhan ciptakan. Membuat saya berkeinginan untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah lainnya.Puas menikmati kawasan bromo, kami pun pulang menuju Stasiun Malang untuk kembali ke Yogyakarta dan diantar oleh tour guide kami.Selama di kereta dalam perjalanan pulang, rasa capek, ngantuk dan lainnya mulai terasa di badan. Namun, lagi- lagi Tolak Angin menjadi pengobat dari rasa capek itu. Kita pun tidur dengan lelapnya sampai kereta berhenti di Stasiun Lempuyangan.Nah, sahabat d'Traveler sampai di sini cerita traveling saya ke kawasan Gunung Bromo. Semoga artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat ya.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit