Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster

M. Egar Shabara - detikTravel
Kamis, 25 Jul 2019 11:50 WIB
loading...
M. Egar Shabara
Salah satu destinasi wisata pantai di Simeulue
Pantai Pasir putih di Simeulue
Saya di pulau Mincau dengan laut serta tebingnya yang masih bersih dan alami
Pemandangan alam yang masih alami
Pantai pasir tinggi di Simeulue
Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster
Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster
Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster
Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster
Bertualang di Simeulue, Pulau Surga Penghasil Lobster
Jakarta - Bertualang ke Pulau Simeulue, Aceh yang sangat indah, menjadi pengalaman traveling yang luar biasa. Dari pantainya sampai pulau-pulau kecilnya, indah!Menyelesaikan pendidikan layaknya warga negara lainnya mulai membuat saya berpikir apa langkah selanjutnya yang harus diambil. Layaknya lirik dalam lagu Alter Bridge 'Life Must Go On' tentu semua ini tidak bisa berhenti dengan kata pasif. Memiliki hobi dalam bidang fotografi membuat saya terus mencari tempat dan suasana yang baru untuk diabadikan, yang mana dengannya membuat saya tidak bisa jauh dari kata traveling.Lahir jauh dari kampung halaman dimana seharusnya saya berada, Pulau Simuelue. Terkenal dengan sejarah dan keindahan alamnya membuat ia menjadi salah satu pengalaman traveling paling berkesan dari sekian banyak perjalanan yang pernah saya lakukan.Dari pusat Kota Banda Aceh menuju Pulau Simeulue membutuhkan waktu kurang lebih 16 jam. Pulau Simeulue masih sangat alami dan begitu tenang. Hal ini mulai terasa di saat kapal meniup trompet tanda bahwa telah tiba, saat pertama saya tiba memang terasa sedikit melelahkan dalam perjalanan menuju ke Simeulue, tapi semua lelah hilang terbayar tuntas dengan suasana pagi yang disuguhi pulau tersebut kepada saya. Dengan masih diselimuti kabut pagi, Pulau Simeuelue menyambut kedatangan saya.Hari pertama saya menjelajahi Kota Sinabang yang menjadi pusat perekonomian di pulau tersebut dan sambil mencari makan khas Simeulue yaitu kerupuk Tripang (keripik ulat laut) dan Memek (campuran beras ketan, pisang dan santan). Namun sayang saya kurang beruntung untuk makanan Memek khas Simeulue ini.Tidak berhenti sampai di situ, setelah berkeliling saya berkesempatan pergi ke penangkaran Lobster di Simeulue dan mencicipinya lobster. Pulau Simeulue ini sudah sangat terkenal dengan lobsternya hingga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga memiliki penangkaran lobster di pulau tersebut.Di hari selanjutnya saya terus mencari dan berpergian dengan didampingi teman saya menuju ke pedesaan-pedesaan di pulau tersebut dan sambil saya terus mencari spot pemandangan yang dapat saya abadikan di pulau tersebut. Sepanjang perjalanan mata saya disuguhi dengan pemandangan pantai serta deru ombak dan juga turis asing yang bermain selancar (surfing). Destinasi di sana bagi saya tidak akan habis atau cukup hanya dalam waktu 7 hari.Yang paling berkesan dan paling menyenangkan ketika saya berkesempatan menuju Pulau Mincau yang masih dalam wilayah Simeulue. Ditemani teman saya orang Simeulue, saya berangkat untuk menuju ke pulau tersebut. Awalnya sempat cemas dan waswas karena kita menaiki perahu kecil, tapi semua berjalan dengan lancar selama dua jam tanpa hambatan di lautan setelah hampir sampai ke pulau tersebut.Kami langsung disambut dengan keindahan bawah lautnya yang ditumbuhi terumbu karang purba. Semua kehidupan di bawah terlihat jelas dan yang paling membuat saya terkesan ada sebuah pulau tebing di samping Pulau Mincau tersebut pemandangan itu sangat membuat takjut dengan hamparan pasir putihnya yang luas menghubungkan Pulau Mincau dengan pulau tebing di sampingnya, Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Itu yang sangat membuat saya terkesan dan jika ada kesempatan ingin lagi saya pergi ke Pulau Simelue.Dubai juga kota yang menawarkan begitu banyak alasan yang membuat saya menjadikannya salah salah satu tujuan utama dalam perjalanan saya. Mengetahui peradaban yang tidak bisa saya temui di indonesia, menjadi langkah besar untuk mengenal peradaban dunia, yang tentunya hanya akan bisa saya nikmati di Dubai. Inilah sesuatu yang tidak akan pernah ditawarkan kota manapun di kota lainnya di dunia.
Hide Ads