Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau

Astrie Ivo - detikTravel
Sabtu, 25 Apr 2020 12:28 WIB
loading...
Astrie Ivo
Yaps, suasana 17 Agustus memang serame itu tapi jangan khawatir karena tidak akan mengurangi keindahan kecantikan Gunung Prau
We call it magic hours or golden hours. Sesuatu yang membuat mereka selalu ingin kembali ke prau untuk kesekian kalinya
Bunga - bungaaaa. Cantik kan? Jadi nggak usah jauh jauh keluar negeri, cukup ke Prau aja guys di bulan Juli/Agustus
coki coki is our rules life guysss.
ke Prau itu banyak bonus, bisa sekalian jalan-jalan ke Candi Arjuna (lumayanlah buat koleksi ganti profile picture)Β Β Β Β 
Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau
Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau
Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau
Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau
Nostalgia Kemerdekaan di Puncak Prau
Jakarta - Event 17 Agustus-an lalu, kami sudah punya plan jauh-jauh hari untuk merayakan di Gunung Gede Pangrango Bogor sekitar 13 orang (4 wanita & 9 pria). Alokasi dana, prosposal event, financial planning bahkan sampe SIMAKSI sudah kita siapkan.Β Tapi yaa, namanya pendaki hanya bisa berencana tapi perhutanilah yang menentukan. Ternyata ditutup persis 3 hari setelah kita semua register simaksi online. Dan akhirnya setelah perundingan & perdebatan yang sengit munculah ide untuk change plan ke Gunung Prau Dieng. Siapa di sini yang tidak tahu Dieng? Bahkan seluruh duniapun tahu dengan Dieng Culture Festival nya yang dirayakan setiap setahun sekali. Sedikit info, ini adalah kali ke 5 saya berkunjung tapi gak pernah bosan karena ya memang Dieng seindah itu.Desa dengan pemandangan yang ajaib, cuaca yang sangat dingin tapi penduduk yang sangat hangat. Ah sudahlah, cobain saja kesini cukup dengan naik kereta (turun purwokerto, lanjut bis), dengan bis langsung tujuan wonosobo atau via travel. Dan kami memilih opsi terakhir yaitu via travel supaya bisa bobo cantik sepanjang perjalanan.Kami sampai di basecamp patak banteng sekitar jam 5 subuh, dengan cuaca yang Masya Allah dingin tapi langit yang Masya Allah cantik. Sebenarnya naik ke gunung Prau bisa melalui jalur dieng juga, tapi kami memilih jalur Patak Banteng karena jaraknya paling pendek diantara jalur yang lain walaupun tracknya cukup lumayan.Waktu tempuh rata-rata 3-4 jam, tapi kita kan pecel lele yaa (pendaki cepat lelah dan lesu) jadi jarak tempuh sekitar 5 jam. Dari Basecamp menuju pos 1 Sikut Dewo memakan waktu sekitar 1 jam dengan track tangga dan bebatuan tapi jangan khawatir karena banyak penduduk yang berjualan, jadi lumayanlah ya bisa ngisi energi sambil menikmati pemandangan cantik. Menuju pos 2 Canggal Walangan jalur berubah menjadi jalan tanah setapak, tapi masih bisa singgah dibeberapa warung ohiya jangan lupa cobain semangka ya enak bangettt asli. Pos 3 namanya lucu deh Cacingan, jalurnya pun mirip cacing. Tanah padat setapak, berbukit, berbelok dan berdebu, kalo mau istirahat nggak bisa lagi makan semangka atau gorengan karena warung terakhir hanya sampai pos 2. Dari pos 3 menuju camp ground jaraknya pendek tapi tracknya luar biasa diantara jalur yang lainnya. Tapi begitu sampai ke camp ground atau biasa disebut bukit teletubbies, wahhh asli sih yakin 100% kalian pasti langsung lupa rasanya naik gimana.Jadi ya, Prau ini adalah primadona bagi pendaki pemula karena tidak terlalu tinggi, tracknya manusiawi tapi pemandangannya luar biasa gak manusiawi (alias bagus banget). Nah, karena jadi primadona pastinya tempat ini rame sekali pendaki kalau hari libur. Tapi jangan khawatir & risau, bukit teletubbies & camp groundnya luas banget jadi pasti akan kebagian tempat camp. Summit nya pun deket banget, hanya jalan beberapa ratus meter dari tempat camp sudah bisa melihat lautan awan & golden hour. Wah harus liat sendiri sih, karena hasil gambar atau foto tidak ada apa-apanya di Bandung kita liat dengan mata sendiri.
Hide Ads