Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini

Pramesti D. Utami - detikTravel
Sabtu, 18 Jan 2020 19:12 WIB
loading...
Pramesti D. Utami
Matahari terbit di perjalanan menuju Teluk Biru
Laut - seluas mata memandang
Berenang tanpa batas
Pemandangan pantai dari tengah laut
ugc
Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini
Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini
Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini
Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini
Banyuwangi Punya Teluk Seindah Ini
Jakarta - Kota Festival, Banyuwangi memang juara soal event. Tapi alamnya juga tak kalah indah. Buktinya ada di teluk ini, Teluk Biru.Siapa yang belum kenal Banyuwangi. Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini tengah naik daun melalui sektor pariwisatanya. Selain gunung dan hutan yang eksotis, Banyuwangi juga memiliki pantai dan laut yang elok, salah satunya adalah Teluk Biru. Teluk Biru ini berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo alias di wilayah selatan Banyuwangi. Saya sendiri sebenarnya lahir dan besar di Banyuwangi. Namun, meskipun sudah mendengar tentang keindahan Teluk Biru beberapa kali, saya baru kesampaian menikmatinya beberapa waktu kebelakang.Saat itu, saya berangkat dari pusat Kota Banyuwangi pada pukul 02.00 menuju meeting point di Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar. Perjalanannya cukup lama, sekitar 45 menit dengan kondisi jalan yang sangat sepi. Sampai di meeting point, saya bertemu dengan tour leader yang akan memandu perjalanan saya. Saya langsung disuguhi segelas teh manis hangat yang nikmat di tengah angin laut yang berhembus. Tidak hanya itu, beliau juga bercerita mengenai kegiatan-kegiatan masyarakat di daerah itu sembari menanti peserta yang lain. Beliau menceritakan bagaimana nelayan disana menangkap ikan, menjaga hutan mangrove yang berada disana, hingga bercerita mengenai kegiatan KKN mahasiswa.Sekitar pukul 4, kami semua memulai perjalanan ke Teluk Biru dengan menggunakan perahu nelayan. Jika teman-teman bertanya mengapa kami harus pergi pagi-pagi buta, itu karena kami ingin melihat cahaya matahari pertama yang menghangatkan Tanah Jawa alias matahari terbit. Setelah beberapa menit berlayar, kami sudah bisa melihat cahayaΓƒβ€š matahari yang mulai menyeruak. Tak perlu diragukan lagi indahnya warna langit saat itu, warna jingga bercampur warna biru-abu ditambah gerakan-gerakan awan putih. Meskipun ufuk timur sedikit berawan, namun hal itu tidak mengurangi keindahan pemandangan pagi ini! Sungguh tidak bisa dibandingkan dengan hasil potret kamera saya.Selama perjalanan, kami disuguhi dengan cantiknya pantai-pantai yang berbatasan langsung dengan hutan Alas Purwo. Pasirnya putih dengan selingan tebing-tebing rendah berwarna cokelat. Pemandangan seperti ini bisa kami nikmati selama 3-4 jam sebelum berhenti di Teluk Biru. Cerita tour leader kami, biasanya akan ada ikan lumba-lumba yang bisa dilihat, namun sayang sekali saat itu saya tidak bisa melihatnya. Sebagai gantinya saya melihat gerombolan ikan-ikan kecil yang berlompatan ke permukaan laut. Sungguh menarik perhatian!Sesampai di Teluk Biru, saya segera memakai perlengkapan snorkeling untuk melihat pemandangan bawah laut. Di sana, ada banyak terumbu karang dengan ikan-ikan kecil berenang mengelilinginya. Sebetulnya, saya membawa biskuit untuk memberi makan ikan, namun takΓƒβ€š sadar sudah kami habiskan dalam perjalanan. Di sini, kami juga berbaring untuk menikmati ombang-ambing ombak yang tenang. Pada waktu ini, ombak laut di sini memang tidak besar, jadi tidak berbahaya untuk pelayaran ataupun wisata.Di Teluk Biru ini, kami berhenti di beberapaΓƒβ€š titik dengan pemandangan yang tidak membosankan. Pepohonan, batu karang, laut, dan langit yang tertata alami sangat memanjakan mata. Ditambah lagi perahu-perahu nelayan yang juga banyak berlabuh. Oh iya, daerah ini adalah daerah nelayan mencari ikan, jadiΓƒβ€š ada banyak perahu dari yang ukuran kecil hingga yang besar. Semua bisa kami lihat. Nah, karena tidak banyak wisatawan, Teluk Biru serasa pantai milik kami sendiri. Kami bisa berenang sepanjang garis pantai dan menikmati laut sepuas-puasnya.Sekitar pukul 12 siang, kami memutuskan untuk kembali ke Teluk Pangpang karena matahari sudah sangat terik. Selain itu, kami juga menghindari ombak yang semakin besar saat sore hari. Perjalanan kembali menjadi cobaan bagi saya, karena saya lupa membawa kaca mata hitam. Cahaya yang memantul dari laut sangat menyilaukan. Jadi untuk teman-teman yang ingin berkunjung kesini jangan lupa memakai pelindung mata ya. Juga jangan lupa menggunakan pelindung kulit. Meskipun perjalanan ke Teluk Biru cukup panjang, tapi hal ini terbayarkan dengan pemandangannya.
Hide Ads