Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland

Gema Perdana - detikTravel
Sabtu, 09 Mei 2020 16:55 WIB
loading...
Gema Perdana
bersama Ibu Wardani, owner Waroeng Wardani
Waroeng Wardani meneydiakan berbagai menu Indonesia banget.
Gado - Gado Wardani yang maknyus.
Saat jam makan siang, warung ini cukup ramai.
Ini sebagain menu di Waroeng Wardani.
Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland
Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland
Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland
Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland
Menikmati Kuliner Indonesia di Auckland
Jakarta - Auckland ada di bagian utara New Zealand atau Selandia Baru. Di edisi ketiga pelesiran di kota yang sama, saya menjajal kuliner Indonesia. Auckland merupakan kota metropolitan terbesar serta terpadat penduduknya di New Zealand. Total populasi yang mencapai 1,4 juta jiwa, membuat kota ini berkembang pesat diantara kota lainnya di New Zealand. Penduduknya merupakan campuran dari berbagai ras, seperti keturunan Eropa yang jumlahnya cukup mendominasi, kemudian suku asli Mori, orang Asia, dan orang kepulauan Pasifik, macam orang Polinesia yang bermigrasi ke New Zealand. Seperti halnya penduduk Australia yang dikenal dengan sebutan Aussie, penduduk New Zealand mempunyai julukan khusus yang sering dikenal dengan Kiwi. Oleh karena itu, saat saya berkunjung ke gerai souvenir, banyak saya temui aksesoris bergambar burung Kiwi dan tulisan-tulisan Kiwi yang menjadi simbol New Zealand.Kunjungan saya ke Auckland selalu memiliki tujuan yang sama. Untuk sebuah eksplorasi rasa! Salah satunya, kini saya singgah di warung makan yang menawarkan cita rasa yang begitu khas nusantara di sini. Saya mengenalnya dengan nama Warung Wardani. Sebuah authentic Indonesian cuisine yang letaknya tak terlalu jauh dari Princess Wharf, tempat dimana kapal saya bersandar. Tepatnya, di Food Alley Albert Street yang berada di downtown Auckland. Dari pier atau Princess Wharf saya berjalan menyusuri pinggiran Quay Street untuk kemudian berbelok menuju Lower Albert Street, dan berjalan lurus ke utara. Lima menit berjalan, saya bertemu dengan jalan bersimpang empat yang membelah Lower Albert Street. Dari situ, saya melangkah lurus menuju Albert Street yang sejajar dengan Lower Albert Street. Hingga dua menit berjalan, sebuah food court ala kaki lima berdiri di kanan saya. Segera saya masuk ke dalam Food Alley (ya, kebetulan Warung Wardani ini letaknya di ujung Food Alley, jadi anda harus masuk jauh ke dalam supaya menemukan papan plang hijau bertuliskan Warung Wardani).Di sini akan anda temui berbagai macam menu makanan ala Indonesia, seperti rendang, sate ayam, nasi padang, gado-gado serta bakmi goreng. Untuk rasa sendiri tak kalah jauh dengan warung makan dalam negeri. (Maknyuss) Harganya pun cukup terjangkau bagi masyarakat dan pelancong, hampir rata makanan dibanderol dengan harga kisaran sepuluh hingga duapuluh NZD (New Zealand Dollar). Siang itu, saya memesan gado-gado untuk dine-in, dan nasi goreng untuk take away. Pemilik warung merupakan orang asli Indonesia, beliau adalah ibu Wardani, beliau sudah sepuluh tahun tinggal di Auckland, dan jarang pulang ke Indonesia, namun citarasa Indonesia tetaplah hangat terasa di kedai miliknya. Warung Wardani memang selalu ramai saat lunch time tiba, hampir semua pelanggannya suka dengan cita rasa Indonesia yang begitu khas, yakni bumbu rempah dan rasa pedas. Saya pun demikian, sehingga tak heran jika lunch, saya harus menunggu kurang lebih sepuluh hingga duapuluh menit untuk orderan yang saya pesan.Sudah 15 menit berlalu dan gado-gado saya pun disajikan. Penampakannya menggunggah selera. Pada sendok pertama kelezatannya terasa. Sembari makan, saya perhatikan banyak dari warga Indonesia terlihat mengantre di kedai milik bu Wardani ini. Mereka cenderung memilih take away sebagai opsi makan mereka, dengan varian menu yang menggoda tentunya. Dan setelah hampir satu jam saya disana, tiba saatnya untuk beranjak, melanjutkan perjalanan dan berpamitan dengan bu Wardani sambil ia berpesan untuk mampir lagi jika ada waktu di Auckland, serta berhati - hati dalam perjalanan berkeliling dunia. Terima kasih bu, rasa Indonesia yang tertuang dalam sajian Warung Wardani benar - benar mengobati kerinduan kami, akan cita rasa dan kehangatan khas negeri Pertiwi.Jika pembaca berkunjung ke Auckland, Warung Wardani dapat menjadi alternatif wisata kuliner anda selama di Auckland. Sampai jumpa di trip selanjutnya!
Hide Ads