Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara

Satrio Mur Bayu - detikTravel
Minggu, 13 Sep 2020 05:22 WIB
loading...
Satrio Mur Bayu
Warga sedang mempersiapkan acara takiran. (Foto: Satrio Mur Bayu)
ugc
ugc
ugc
ugc
Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara
Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara
Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara
Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara
Tradisi Takiran, Wujud Syukur ala Warga Banjarnegara
Jakarta - Takiran merupakan salah satu tradisi peninggalan leluhur bagi warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan khususnya Dukuh Dagaran. Tradisi ini dilakukan setiap Jumat Kliwon atau selasa kliwon pada minggu terakhir di bulan Sura (Muharam) penanggalan Jawa.Perangkat Desa Gumelem Eko Setiabudi yang sekaligus tokoh masyarakat Dukuh Dagaran mengatakan, tradisi takiran merupakan wujud rasa syukur kepada sang pencipta setelah adanya panen raya, dimana dalam kegiatan ini warga berkumpul dan membawa nasi takir lengkap dengan lauk untuk disajikan di pinggir jalan desa."Takiran ini sudah turun temurun sejak dulu, biasanya dilakukan setiap Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada minggu terakhir bulan Sura," ujarnya (11/9/2020).Menurut Eko, tradisi takiran selain wujud rasa syukur pada sang pencipta, juga sebagai wadah silaturahmi bagi warga, sehingga kegiatan dipusatkan di jalan desa. Tanpa alasan, ini dimaksud agar seluruh masyarakat mudah untuk berkumpul serta berdoa bersama dalam tradisi takiran ini.Takir merupkan simbol, Takir mengandung makna 'Nata Pikir', yang artinya sebagai manusia harus selalu berpikir dahulu ketika akan melakukan sebuah tindakan, selain itu juga jangan sampai salah dalam mengambil sebuah keputusan tegasnya.Menurutnya, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19, maka kegiatan tradisi takiran berjalan lebih ketat dengan menerapkan protokol kesehatan serta lebih singkat, mulai dari penataan jarak tenong untuk wadah takir, mengatur jarak masyarakat yang mengikuti acara, hingga penggunaan masker bagi masyarakat yang mengikuti acara takiran."Kita tetap mematuhi protokol kesehatan dalam acara ini, di samping itu juga dalam doa bersama juga memohon kepada sang kuasa agar kondisi pandemi COVID-19 ini segera berakhir," pungkasnya.
Hide Ads