Jakarta - Taman Nasional Baluran di Situbondo kerap disebut sebagai Afrikanya Jawa Timur. Ada alasan kenapa disebut demikian.Cahaya mentari pagi menembus kaca mata hitam, sedikit tampak menyilaukan pandangan mata. Hempasan angin pagi terasa sejuk menggelitik kulit tubuh hingga menusuk ke dalam sendi-sendi tulang.Di sepanjang jalan butiran embun masih hinggap di rerumputan, padahal matahari sudah mulai senyum dan masih malu-malu untuk memulai menampakkan sinarnya. Tampak beberapa kawanan monyet ekor panjang yang menjadi ciri khas tempat ini.Nampaknya, suasana tersebut adalah sambutan dari mereka bahwa kami telah masuk ke dalam Taman Nasional Baluran di perbatasan Banyuwangi - Situbondo, Jawa Timur.Dari pintu masuk utama menuju padang savana memiliki panjang 12 Kilometer, dengan kondisi jalan yang sudah diperbaiki menjadikan perjalanan lebih nyaman. Sejauh mata memandang dihiasi oleh pemandangan hamparan Sabana yang indah.Di mana kita dapat melihat satwa liar bisa hidup rukun. Di antaranya kerbau, banteng bermain bersama di lumpur, ditemani oleh rusa yang sedang berteduh di bawah pohon rindang. Kemudian monyet ekor panjang dan burung merak saling kejar mengejar.Lalu jika kalian beruntung, di setiap ranting pohon khas Baluran terdapat ular yang sedang menari-nari di ranting kering layaknya mengikuti kontes perlombaan seni teater.ΓΒ Keberadaan satwa liar ini menjadi ciri khas kawasan konservasi dan Baluran mendapat julukan sebagai Africa van Java atau Little Africa.Hamparan padang sabana Bekol seluas sekitar 300 hektar sangat memanjakan mata dengan pemandangan gunung Baluran, yang berdiri kokoh layaknya pemimpin upacara yang sedang hormat kepada bendera merah putih Republik Indonesia.Di kawasan ini terdapat Pantai Bama, yang dikelilingi oleh hutan mangrove jikalau kalian menyelusuri sepanjang jalan akan menemukan pantai yang indah ini. Momen ini harus kalian nikmati di kala senja.Ini adalah spot terbaik, duduk bersama dengan pujaan hati, sembari seduh kopi atau teh terbaikmu lalu mulailah berbincang membahas hubungan asmara kalian, siapkan juga selembar puisi cinta karena deburan ombak yang menderu-desa bisa menjadi pengiring nada indah pengganti pianika. Menjadikan suasana hati menjadi lengkap. Jika kalian lelah dan ingin bermalam di Taman Nasional Baluran, terdapat penginapan dengan harga yang bersahabat.Waktu yang direkomendasikan untuk mengunjungi taman nasional itu adalah pada musim kemarau di kisaran bulan Oktober.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum