Potret Masjid Kobe yang Tak Hancur Saat Perang Dunia II

Masjid Kobe beralamat di 2-25-14 Nakayamatedori, Chuo Ward, Kobe. Masjid ini pun menjadi salah satu masjid tertua di Negeri Sakura (Afif/detikTravel)

Sejarahnya, Masjid Kobe didirikan sekitar tahun 1935 oleh suku Tartar dari Tiongkok dan imgiran asal India dan Mesir. Usut punya usut, banyak pendatang Muslim di Koba karena kota itu sendiri merupakan kota pelabuhan yang disinggahi para pelancong dari berbagai negara (Afif/detikTravel)

Pemandangan Masjid Kobe bak masjid-masjid ala Timur Tengah. Bertingkat dua, punya satu kubah besar dan dua minaret tinggi yang mengapit pintu utamanya. Warna bangunannya kecokelatan, serta terdapat jendela berukuran besar di kanan dan kirinya (Afif/detikTravel)

Selain soal arsitektur, catatan sejarah Masjid Kobe juga menarik untuk ditelusuri. Tahukah Anda, masjid ini ternyata tidak hancur saat Perang Dunia II (Afif/detikTravel)

Di salam masjidnya terdapat satu foto bertuliskan 'Kobe Mosque After World War II Bombing June 1945'. Dalam fotonya terlihat, Masjid Kobe yang berdiri tegak walau bangunan lain di sekitarnya rata dengan tanah. Subhanallah... (Afif/detikTravel)

Kala itu Kota Kobe menjadi salah satu target sasaran tentara sekutu. Dengan pesawat tempur, mereka menjatuhkan bom di Kota Kobe dan meluluhlantahkan kotanya. Tidak untuk Masjid Kobe, masjid ini masih berdiri dan hanya dindingnya saja yang berwarna hitam gosong. Bahkan, Masjid Kobe disebut menjadi tempat berlindung tentara Jepang (Afif/detikTravel)

Kemudian di tahun 1995, Kota Kobe mengalami gempa yang hebat. Gempa yang terjadi akibat tiga buah lempeng yang saling bertabrakan, yaitu lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. 6.000-an orang tewas dan bangunan-bangunan di Kota Kobe hancur. Lagi-lagi tidak untuk Masjid Kobe yang masih berdiri tegak (Afif/detikTravel)

Masjid Kobe pun sangat bersih. Hal itu sudah terlihat di tempat wudhunya yang kering dan tidak bau. Ada sandal khusus bagi jamaah yang mau mengambil wudhu (Afif/detikTravel)

Sayang, peraturan di sana ada yang bertuliskan 'No Photographs' tepat di pintu masuk yang menuju tempat salat. Tidak mengapa, mungkin Anda di lain waktu akan datang sendiri dan beribadah di masjid yang tak hancur saat Perang Dunia II ini (Afif/detikTravel)