Libur Panjang Akhir Pekan di Jombang, Ziarah ke Makam Gus Dur

KH Abdurrahman Wahid, atau akrab disapa Gus Dur adalah tokoh bangsa yang menjunjung tinggi nilai pluralisme dan kemanusiaan. Selepas wafat di tahun 2009 silam, makam Presiden RI ke-4 di kompleks Pemakaman Keluarga Pondok Pesantren Tebu Ireng ini selalu ramai dikunjungi orang (Enggran/detikTravel)

Setiap harinya, makam Gus Dur dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Makasar, hingga Kalimantan. Rata-rata dari mereka datang dalam kelompok, bersama keluarga, atau bahkan ada pula yang seorang diri (Enggran/detikTravel)

Perhari, rata-rata tak kurang dari 3.000 orang berziarah ke makam Gus Dur. Kalau masuk Bulan Ramadhan, pengunjung membeludak hingg mencapai 10.000 orang per hari. Para peziarah ini tak terbatas dari umat islam saja, saat Hari Raya Imlek warga Tioghoa juga ramai berkunjung ke makam Gus Dur (Enggran/detikTravel)

Gus Dur dimakamkan di dalam kompleks pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Selain Gus Dur, di komplek makam ini dimakamkan juga banyak tokoh lainnya. Daftarnya tercantum dalam sebuah prasasti yang bisa dilihat traveler (Enggran/detikTravel)

Selain bisa melihat daftar nama yang menghuni kompleks pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng, tak jarang pula ada wisatawan yang menjadikan lokasi ini sebagai objek untuk berfoto-foto narsis (Enggran/detikTravel)

Gus Dur dimakamkan berdampingan dengan kakeknya, KH Hasyim Asyari yang dikenal sebagai pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan juga Ayahanda Gus Dur, KH Wahid Hasyim, Menteri Agama Pertama di era pemerintahan Presiden Soekarno (Enggran/detikTravel)

Rata-rata para peziarah datang untuk berdoa di depan pusara Gus Dur dan keluarganya. Ada yang sekadar untuk mengenang jasa presiden ke empat RI itu, ada pula yang ingin berdoa untuk berbagai tujuan pribadi (Enggran/detikTravel)

Keberadaan makam Gus Dur memberikan berkah juga bagi warga di sekitar Pondok Pesantren Tebu Ireng. Mereka kebagian rezeki dengan berjualan aneka suvenir, kue, buah, dan minuman kepada para peziarah. Terima kasih atas segala jasa-jasamu bagi Indonesia, Gus Dur (Enggran/detikTravel)