Ashgabat - Turkmenistan adalah negara cantik di kawasan Asia Tengah. Tertutup seperti Korea Utara, namun negara ini bangunannya megah!
Foto: Negara Turkmenistan yang Ternyata Megah
Megah dan mewah, kesan pertama ketika melangkahkan kaki memasuki Ashgabat, ibukota Turkmenistan. Bayangkan saja, Ashgabat di dunia internasional mendapat julukan sebagai The City of White Marble, alias Kota Marmer Putih karena seisi kota benar-benar terbuat dari marmer putih (Nellie Huang/BBC)
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 543 buah bangunan di kota ini yang terbuat dari marmer putih. Total biaya pembangunannya pun mencapai 315 juta Manat Turkmen atau setara Rp 1,1 Triliun (Nellie Huang/BBC)
Ada juga Masjid Ertugrul Ghazi yang konon merupakan replika dari Blue Mosque di Turki. Ada pula bangunan yang paling terkenal di Ashgabat adalah The Wedding Palace yang tiap malam akan berpendar dengan lampu berwarna-warni (Nellie Huang/BBC)
Kawah berapi Darvaza Gas yang dikenal sebagai 'Pintu Neraka'-nya Turkmenistan. Meski suasana serba tertutup, setidaknya ada beberapa agen paket tur wisata yang masih mau melayani liburan ke Turkmenistan. Mau coba? (Nellie Huang/BBC)
Salah satu tempat menarik lagi di Ashgabat adalah pasar tradisionalnya yang kerap disebut bazaar. Salah satu bazaar tertua di Turkmenistan adalah Gullistan, destinasi yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi traveler bila ingin melihat lebih dekat kebudayaan masyarakat lokal sekaligus berinteraksi dengan mereka (Nellie Huang/BBC)
Inilah Monumen of Niyazov and Arch of Independence di Kota Ashgabad, Turkmenistan. Jika ingin mendapat visa dan traveling ke Turkmenistan, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah dengan mendaftar ke tur terbatas yang dikenal sangat mahal. Cara kedua adalah dengan transit visa dengan masa berlaku tiga hingga lima hari (Thinkstock)












































Komentar Terbanyak
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo