Bethlehem - Nama seniman misterius Banksy sudah cukup terkenal. Ternyata, dia memiliki hotel dengan kamar penuh seni dan pemandangan tembok pemisah Israel-Palestina.
Foto: Hotel dengan Pemandangan Tembok Pemisah Israel dan Palestina

Selama ini seniman Banksy yang misterius dikenal akan sejumlah karya grafitinya yang provokatif. Namun tidak hanya 'berkarya' di Inggris, Banksy juga membuka sebuah hotel lengkap dengan grafiti khasnya di Bethlehem, Palestina (AFP)
Namun, penginapan yang memiliki nama Walled Off Hotel itu terbilang unik dan beda dari yang lain. keunikannya terletak pada posisi hotel yang menghadap langsung ke tembok pemisah Israel setinggi lima meter di West Bank (walledoffhotel.com)
Menariknya, interior dan eksterior hotel berlantai tiga itu juga 'dihias' oleh Banksy. Tepat di tembok pemisah seberang hotel, bahkan juga dijumpai karya Banksy berupa burung merpati dalam balutan pakaian anti peluru yang dadanya disorot tanda target tembak. Simpel tapi sarat dengan pesan kemanusiaan (AFP)
Hotel itu dibuat secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih setahun. Tamunya pun diperkirakan datang dari berbagai negara di dunia (walledoffhotel.com)
Saat ini, Walled Off Hotel memiliki 8 jenis type kamar. Mulai dari Budget Barracks, Scenic Suites, Banksy Scenic Suites, Artist Room, Artist Suite sampai Presidential Suite (walledoffhotel.com)
Bagi traveler pecinta karya Banksy, hotel ini sangat artistik karena memiliki kamar yang begitu 'ramai' dengan sentuhan Banksy (walledoffhotel.com)
Selain kamar, hotel ini juga memiliki beberapa fasilitas tambahan seperti Piano Bar, The piano, Galeri, museum dan toko boko. Karena hotel ini tidak menyediakan layanan Tv (walledoffhotel.com)
Bagi traveler yang mau menginap di Walled Off Hotel, ratenya dimulai dari USD 60 per malam atau sekitar Rp 795.000 untuk kamar Budget Barrack, hingga USD 965 per malam Rp 12,9 juta untuk Presidential Suite (walledoffhotel.com)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti