Foto: Mata Air Campaka yang Berkhasiat Nan Segar

Adalah mata air Campaka yang berada di kaki Gunung Kasur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sumber air itu konon sudah ada sekitar ratusan tahun lalu (Wisma Putra/detikTravel)

Menurut cerita airnya dibawa dari sumber air Gunung Papandayan Garut dan disalurkan ke Kampung Campaka. Katanya dulu dibawa oleh Eyang Campaka dari Eyang Papandayan (Wisma Putra/detikTravel)

Soal penamaan Campaka, karena di sekitar mata air terdapat pohon cempaka yang bunganya memiliki tujuh warna. NAmun kini tidak ada pohon yang dimaksud (Wisma Putra/detikTravel)

Mata air ini pun dipercaya memiliki khasiat tersendiri. Tujuh warna bunga tadi menandakan mata air itu memiliki banyak khasiatnya. Banyak juga warga yang datang kesini untuk sekedar mandi untuk mendapat keberkahan (Wisma Putra/detikTravel)

Selain digunakan untuk kebutuhan warga sekitar, sumber mata air ini dialirkan juga ke tujuh desa di Kecamatan Paseh. Di bawah mata air Campaka ada Desa Mekarpawitan, Cijagra, Loa, Tangsimekar, Karangtunggal, Cipaku, dan Drawati yang membutuhan irigasi unutk perkebunan warga (Wisma Putra/detikTravel)

Sumber mata air Campaka menjadi obyek wisata baru di Kabupaten Bandung. Lokasinya tersembunyi di bawah kaki Gunung Kasur (Wisma Putra/detikTravel)

Airnya jernih dengan suasana di sekitar mata air itu yang masih asri dan sejuk, bahkan 90 persen belum tersentuh manusia (Wisma Putra/detikTravel)

Secara administratif mata air Campaka berada di Kampung Campaka, Desa Drawati, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Untuk mencoba kesegaran sumber mata air ini dibutuhkan tiga jam perjalanan dari pusat Kota Bandung (Wisma Putra/detikTravel)

Setelah sampai di Kampung Campaka, biasanya kendaraan wisatawan dititipkan ke warga sekitar. Anda harus berjalan kaki sekitar 100 meter melintasi pesawahan warga. Sebelum masuk Anda akan dikenai tiket Rp 5.000 (Wisma Putra/detikTravel)

Jika telah sampai ke lokasi mata air, Anda akan disuguhkan dengan lanskap pemandangan yang cantik. Ada perkampungan, terasering sawah, suara gemericik air yang membuat betah para wisatawan (Wisma Putra/detikTravel)