Bekasi - Masyarakat Kampung Sawah di Kota Bekasi telah lama akur dalam perbedaan agama. Berikut adalah potret dari kemajemukan itu.
Potret Toleransi Beragama Masyarakat Kampung Sawah, Bekasi

Kampung Sawah di Kota Bekasi dikenal akan masyarakatnya yang majemuk. Buktinya, ada masjid dan gereja yang saling berdampingan (Randy/detikTravel)
Paroki Servatius di Kampung Sawah. Gereja ini dikenal sebagai bentuk akulturasi antara budaya Betawi setempat dan agama Katolik (Randy/detikTravel)
Matheus Nalih Ungin (kiri) dan Romo Yohanes dari Gereja Servatius. Bagi mereka, agama Katolik merangkul budaya Betawi dan begitu juga sebaliknya (Randy/detikTravel)
Salah satu akulturasi itu bisa dilihat dari ondel-ondel dan lagu pujian bernuansa Betawi yang dinyanyikan oleh paduan suara setempat (Randy/detikTravel)
Pertama kali agama Kristen masuk ke Kampung Sawah di abad ke-18 lewat Belanda. Inilah Gereja Kristen Pasundan Kampung Sawah yang adalah gereja tertua di sana (Randy/detikTravel)
Majelis Pengurus Harian Gereja Kristen Pasundan Kampung Sawah, Hiskia Ekatana Dani (kanan), serta Pendeta Dewi Agustina dan Pendeta William Hendarmin yang memberi kata sambutan (Randy/detikTravel)
Masjid Al Jauhar Yasfi yang lokasinya berada persis di samping GKP Kampung Sawah (Randy/detikTravel)
Ustaz Ali sekaligus Ta'mir Al Jauhar Yasfi. Baginya yang besar dan lahir di sana, perbedaan adalah hal biasa baginya (Randy/detikTravel)
Β
Menurutnya, masyarakat Kampung Sawah sudah terbiasa hidup dalam kemajemukan. Sungguh indah rasanya jika bisa berdamai dalam perbedaan (Randy/detikTravel)
Perjalanan ditutup dengan kunjungan sosial ke Yayasan Kampus Diakonia Modern (KDM). Traveler bisa bermain dengan anak-anak yatim piatu dari berbagai latar belakang dan agama (Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum