Manusia di Tengah Samudera

Disappointment Islands berada di tengah Samudera Pasifik. Bayangkan saja, cara ke sana hanya bisa ditempuh naik pesawat dari Haiti yang berjarak 1.000 km dan itu pun pesawat carteran yang tak tentu terbangnya (Google Maps)

Yang memberikan nama Disappointment Islands adalah penjelajah Inggris, John Byron di tahun 1765. Sebab, kapalnya tidak bisa berlabuh ke sana karena ditolak oleh orang-orang di pulaunya serta perairan yang dangkal menyulitkan kapal untuk berlabuh (Andrew Evans/BBC Travel)

Disappointment Islands masuk dalam kekuasaan French Polynesia, pemerintah Prancis. Terdapat belasan pulau atol dengan 3 pulau utama yakni Tepoto, Napuka dan Puka-puka (Andrew Evans/BBC Travel)

Hanya ada sekitar 300-an penduduk di Disappointment Islands. Mereka hidup dengan cara menjadi nelayan (Andrew Evans/BBC Travel)

Tahukah kamu, tidak banyak sumber air bersih di sana. Untuk minum, penduduknya minum dari pohon kelapa yang berlimpah (Andrew Evans/BBC Travel)

Rumah-rumah di Tepoto. Listrik di sana mengandalkan tenaga surya, namun juga tidak semuanya dapat menikmati listrik (Andrew Evans/BBC Travel)

Ada pohon kelapa unik di sana, namanya pohon kelapa 4 'kepala'. Sebab, batang pohonnya ada 4 (Andrew Evans/BBC Travel)

Anak-anak kecil di Pulau Napuka. Saat dewasa, tak sedikit dari mereka yang pindah ke Haiti untuk bekerja (Andrew Evans/BBC Travel)

Perairan di sekitar Disappointment Islands sangatlah sehat. Terumbu karang dan ikannya sungguh beragam dengan berbagai warna, perairannya pun jernih (Andrew Evans/BBC Travel)

Sebenarnya masyarakat setempat tidak terlalu suka tempat tinggalnya disebut Disappointment Islands (Pulau Kekecewaan) karena maknanya negatif. Tapi mereka bertaruh, siapa saja yang di sana akan merasakan kedamaian yang tenang. Kedamaian di tengah samudera (Andrew Evans/BBC Travel)