Potret Gunung Everest dan Masalah Tinja Pendaki

Foto: CNN

Digester akan mengubah tinja para pendaki menjadi gas metana untuk memasak atau penerangan. Hasil akhir tinja yang berguna dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman (CNN Travel)

Porter lokal memanggul tong biru berisi tinja turun dari basecamp Gunung Everest ke Gorak Shep, danau membeku di ketinggian 5.181 mdpl (CNN Travel)

Ketika ingin buang air besar pendaki menggali lubang di salju. Meskipun itu sukar, namun hal ini terjadi di beberapa kamp (CNN Travel)

Gunung Everest sebagai tempat paling tinggi di dunia, fasilitas umumnya sangat langka. Para pendaki didorong untuk menyimpan tinja mereka di tas sekali pakai dan membawanya turun bersama mereka (CNN Travel)

Di basecamp, otoritas dari Nepal telah memasang toilet portabel berbentuk tong atau drum berwarna biru (CNN Travel)

Aturan buang air besar di sana tidak mencampur urin dengan feses dan tong biru hanya untuk limbah padat manusia (CNN Travel)

Di sekitar Gorak Shep tinja dibuang di lubang terbuka (CNN Travel)

Masalah terjadi, kotoran manusia tidak terurai pada ketinggian dengan suhu di bawah suhu nol derajat (CNN Travel

Sebaliknya tinja itu mengering atau semi kering, lalu melepaskan gas berbahaya. Tak berhenti di situ, tinja ini juga berpotensi merembes ke sistem pasokan air (CNN Travel)

Peneliti dari Universitas Seattle dan Kathmandu telah melakukan tes apakah digester biogas itu berfungsi. Digester pertama akan menelan biaya sekitar USD 500.000 atau setara Rp 7,13 miliar (CNN Travel)