Nagoro - Unik memang desa di Jepang ini. Tidak diramaikan oleh manusia, namun isinya berisi ratusan boneka manusia yang tersebar di penjuru desa. unik atau seram?
Foto: Desa di Jepang yang Berisi Ratusan Boneka Manusia

Yang kamu lihat itu bukanlah manusia yang sedang ramai duduk bercengkrama. itu adalah boneka manusia yang disusun sedemikian rupa. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Pemandangan seperti itulah yang kamu temukan jika berkunjung ke Desa Nagoro, yang berada di 550 Km barat daya Tokyo. Desa ini berisi ratusan boneka manusia. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Boneka-boneka ini dijahit oleh wanita paruh baya bernama Tsukimi Ayano. Dia mulai membuat boneka manusia untuk penghilang sepi karena di desanya tidak ada kehidupan alias ditinggal oleh penduduknya. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Untuk mengusir sepinya, dia pun mulai menjahit boneka berbentuk manusia dan mengisinya dengan kertas, kain, koran, dan tongkat kayu. Bonekanya juga lengkap dengan wajah, rambut dan ekpresi wajah yang ceria. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Boneka-boneka ini pun dia sebar di penjuru desa. Ada di sawah, menjaga pintu perbatasan, di depan rumah, di jalanan, halte bus dan di sekolah. Layaknya manusia, boneka ini juga punya ragam baju dan suasana, seperti pernikahan, festival dan juga baju santai. Terlihat benar-benar hidup! (AFP/Kazuhiro Nogi)
Tidak hanya boneka manusia dewasa, Ayano juga membuat boneka anak-anak untuk mengisi kelas dan menyusunnya di sekolah. Dia membuatnya seperti benar ada anak-anak yang sekolah di sana. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Sampai saat ini telah lebih 450 boneka yang dijahit oleh Ayano. Boneka ini pun menemani para orangtua yang tinggal di desa itu yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang. Sepi sekali kan? (AFP/Kazuhiro Nogi)
Dulunya Desa Nagoro adalah desa yang ramai dengan jumlah penduduk sekitar 300 orang. Namun setelah Perang Dunia II, sekitar tahun 1960-an para anak muda mulai merantau ke Tokyo, karena ekonomi dan industri sedang berkembang di Tokyo. Karena itulah desa menjadi sepi. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum