Foto: Tempat Paling Kesepian di Bumi

Pulau Bouvet berjarak 1.000 km dari Kutub Selatan, serta lebih dari 3.000 km dari daratan Argentina dan Afrika Selatan. Tidak ada manusia di sana (BBC)

Pulau Bouvet pertama kali ditemukan oleh seorang pelaut Prancis, Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier di tahun 1739. Dia menyebut, pulau tersebut tidak bisa dihuni karena tidak ada tanaman, tanah tandus dan hanya ada sedikit binatang (penguin) (Wikipedia)

Pelaut dari Inggris juga pernah datang ke sana, namun tidak ada yang mau menguasai pulaunya karena jauh dari mana-mana. Hingga pelaut asal Norwegia, Harald Horntvedt datang ke sana di tahun 1927 dan mendeklarasikan Pulau Bouvet sebagai bagian negara Norwegia (NASA)

90 Persen wilayah Pulau Bouvet tertutup oleh gletser (bongkahan es besar yang menutupi permukaan tanah). Di tengah-tengahnya ada gunung vulkanik yang sudah tidak aktif. Tidak ada pohon sama sekali di sana, hanya lumut di pingiran pantai (British Antarctic Survey/BBC)

Cuaca di Pulau Bouvet sangat ekstrem. Dalam 1 tahun bisa terjadi 300 kali badai salju! (British Antarctic Survey/BBC)

British Antarctic Survey, suatu organisasi penelitian ilmiah dari Inggris yang berfokus meneliti kawasan Antartika dan Kutub Selatan belum lama ini melakukan ekspedisi ke Pulau Bouvet. Mereka datang dengan naik kapal laut dan lanjut naik helikopter (British Antarctic Survey/BBC)

Mereka mengebor es sampai kedalaman 14 meter. Lalu setelah itu, bongkahan es akan diteliti (British Antarctic Survey/BBC)

Es di Pulau Bouvet menyimpan banyak data menarik untuk diteliti. Dari pemanasan global, naiknya permukaan air laut, pergeseran es di antartika di zaman dulu (ada dugaan bahwa Pulau Bouvet di zaman dulu adalah bagian daratan dari Kutub Selatan), sejarah zaman es dan apakah ada senyawa kehidupan di sana (British Antarctic Survey/BBC)

Penelitian dari British Antarctic Survey akan dibantu oleh Antarctic Circumpolar Expedition dan Swiss Polar Research Institute. Pulau Bouvet, tempat paling kesepian di Bumi itu, mungkin nantinya bisa membantu manusia untuk lebih menjaga planet ini (British Antarctic Survey/BBC)