Bandung - Dahulu kala di Bandung, ada satu gedung yang dipakai buat pertemuan kelompok Freemason. Kini 'Gedung Setan' itu sudah menjadi Masjid Al Ukhuwah yang cantik.
Foto: Dulu 'Gedung Setan' Freemason, Sekarang Masjid Cantik
Inilah Masjid Al Ukhuwah di Bandung. Letaknya di Jalan Wastukencana, persis di seberang Balai Kota Bandung. Dahulu di sini berdiri 'Gedung Setan'. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)

'Gedung Setan' yang dimaksud adalah Loji Saint Jan yangΒ dibangun di tahun 1901. Loji ini sering dipakai sebagai tempat pertemuan kelompok Freemason. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
'Gedung Setan' yang dimaksud adalah Loji Saint Jan yangΒ dibangun di tahun 1901. Loji ini sering dipakai sebagai tempat pertemuan kelompok Freemason. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Namun sekarang, gedung tersebut sudah berganti jadi bangunan Masjid Al Ukhuwah. Sebelum jadi masjid, Loji sempat beralih fungsi jadi Graha Pancasila. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Namun sekarang, gedung tersebut sudah berganti jadi bangunan Masjid Al Ukhuwah. Sebelum jadi masjid, Loji sempat beralih fungsi jadi Graha Pancasila. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Interior Masjid Al Ukhuwah. Menurut Ketua harian DKM Masjid Al Ukhuwah M Sidiq Hasan, masjid ini dibangun pada tahun 1998. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Interior Masjid Al Ukhuwah. Menurut Ketua harian DKM Masjid Al Ukhuwah M Sidiq Hasan, masjid ini dibangun pada tahun 1998. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Masjid Al Ukhuwah berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Luas bangunan masjidnya sendiri sekitar 1.373 meter persegi. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Masjid Al Ukhuwah berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Luas bangunan masjidnya sendiri sekitar 1.373 meter persegi. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Masjid ini diarsiteki oleh seseorang insinyur bernama Ir Keulman. Pada saat awal dibangun, tidak ada yang tahu arah kiblatnya ke mana. (Dony Indra Ramadhan/detikcom) Β
Masjid ini diarsiteki oleh seseorang insinyur bernama Ir Keulman. Pada saat awal dibangun, tidak ada yang tahu arah kiblatnya ke mana. (Dony Indra Ramadhan/detikcom) Β
Sidiq sendiri tidak tahu menahu soal Loji Saint Jan. Sekarang selain untuk ibadah, masjid ini sering digelar pengajian bagi para jamaah. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Sidiq sendiri tidak tahu menahu soal Loji Saint Jan. Sekarang selain untuk ibadah, masjid ini sering digelar pengajian bagi para jamaah. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Begini penampakan asli Loji Saint Jan di zaman dulu. Potret ini bisa dilihat di buku Okultisme di Bandoeng Doloe. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Begini penampakan asli Loji Saint Jan di zaman dulu. Potret ini bisa dilihat di buku Okultisme di Bandoeng Doloe. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Menurut Ariono Wahyu, anggota komunitas Aleut, Loji Saint Jan mulai hancur pada saat masa-masa pendudukan Jepang. Banyak anggota komunitas Freemason yang dibunuh dan dirampas kekayaannya. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Menurut Ariono Wahyu, anggota komunitas Aleut, Loji Saint Jan mulai hancur pada saat masa-masa pendudukan Jepang. Banyak anggota komunitas Freemason yang dibunuh dan dirampas kekayaannya. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Di tahun 1962 pascakemerdekaan, Soekarno membuat Keputusan Presiden nomor 264 yang melarang adanya kegiatan Freemasonry di Indonesia. Saat itulah berakhir riwayat Freemasonry di Indonesia. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Di tahun 1962 pascakemerdekaan, Soekarno membuat Keputusan Presiden nomor 264 yang melarang adanya kegiatan Freemasonry di Indonesia. Saat itulah berakhir riwayat Freemasonry di Indonesia. (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum