Aurangabad - Sulitnya air bersih, memaksa puluhan anak-anak di India menempuh perjalanan dengan kereta api untuk mengangkut air. Seperti inlah keseharian mereka.
Potret Bocah India yang Tiap Hari Angkut Air Naik Kereta

Namanya Sakshi Graud, berusia 9 tahun. Setiap hari sepulang sekolah dia bersama teman-temannya menuju stasiun kereta (Francis Mascarenhas/Reuters)
Bukanlah untuk bermain, namun mengangkut air dari kota-kota terdekat di Aurangabad (Francis Mascarenhas/Reuters)
Sebenarnya ada penyalur air swasta yang bisa mereka gunakan. namun biaya yang mahal dan kebutuhan air yang tidak sedikit memaksa mereka harus menjemput air dari kota sebelah (Francis Mascarenhas/Reuters)
Dia bersama tetangganya Siddharth Dhage, berusia 10 tahun dan rombongan anak-anak lainnya menempuh perjalanan 14 Km dengan kereta untuk mengambil air dan membawanya ke desa (Francis Mascarenhas/Reuters)
Bukanlah perkara mudah membawa air di kereta. Mereka harus berdesak-desakan dengan penumpang lain. Seringkali sumpah serapah mereka terima dari penumpang yang terganggu jalannya karena kendi air mereka menutupi jalan dan pintu (Francis Mascarenhas/Reuters)
Pemandangan ini sangat biasa bila kamu melihat orang dengan santainya berbusa dan mengusap badan di pinggir rel.Β Ada juga yang menyuci saat kereta datang membawa air (Francis Mascarenhas/Reuters)
Ketika kereta berhenti di Mukundwasi, mereka hanya butuh waktu satu menit untuk turun. Dengan terburu-buru mereka menurunkan air. Jika sedang sial, kendi akan jatuh dan air pun tumpah, sia-sialah pekerjaan mereka (Francis Mascarenhas/Reuters)
Dhage tidak sendiri, dia bersama jutaan orang India lainnya berada dalam kondisi sulitnya mendapatkan persediaan air bersih. Menurut badan amal yang berbasis di Inggris, WaterAid mengatakan bahwa 12 persen orang idia atau sekitar 163 juta orang tidak memiliki akses ke air bersih di dekat rumah mereka (Francis Mascarenhas/Reuters)
Anak-anak tidak semerta bekerja sendiri. Nantinya saat kereta sampai, para orang dewasa akan membantu mereka menurunkan kendi air (Francis Mascarenhas/Reuters)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!