Jakarta - Okunoin merupakan makam terluas di Jepang. Menurut legenda, mayat yang dikuburkan di sini akan bangkit kembali di masa depan.
Foto: Melongok Kuburan Tempat 'Mayat Hidup'

Kompleks pemakaman Okunoin terletik di Gunung Koya atau Koyasan, Prefektur Wakayama. (Foto: iStock)
Luasnya mencapai dua kilometer dan terdiri atas 200 ribu makam. (Foto: iStock)
Makam utama adalah makam Kukai atau yang disebut sebagai Kobo Daishi. Ia merupakan biksu yang mendirikan kuil di Koyasan dan berjasa menyebarkan agama Buddha Shingon di Jepang. (Foto: iStock)
Kukai meninggal ketika ia sedang bermeditasi. Sebelum meninggal ia berpesan bahwa mayatnya harus dikuburkan di puncak Gunung Koya.(Foto: iStock)
Setelah ia dimakamkan, para penganut Shingon menengok makamnya dan mereka mendapati kalau jasad Kukai tetap utuh bahkan rambutnya tumbuh panjang. Dari kejadian itulah muncul legenda yang mengatakan kalau Kukai sebenarnya tidak meninggal tetapi bermeditasi menunggu Buddha datang di masa depan. (Foto: iStock)
Selama berabad-abad pengikutnya percaya kalau mereka dimakamkan di dekat Kukai, mereka juga akan bangkit kembali di kemudian hari. (Foto: iStock)
Kompleks Okunoin ini dibuka untuk umum. Wisatawan boleh datang ke sini untuk melihat tradisi dan makam-makam khas Jepang. (Foto: iStock)
Saat masuk, pengunjung bisa berdoa di Bodhisattva Jizo untuk mendoakan orang yang telah meninggal di sana dengan cara menyemprotkan air ke patung-patung. Setelah itu pengunjung akan melewati Jembatan Gobyobashi, dimana mereka harus membungkuk terlebih dahulu. Saat masuk ke area tersebut, pengunjung tidak boleh membawa makanan, minuman, berfoto dan merekam video. (Foto: iStock)
Bagian utama dari kompleks pemakaman ini adalah Batu Miroku dan Aula Todoro. Batu Miroku konon dapat menunjukkan apakah jiwa seseorang baik atau buruk. Sementara itu Aula Todoro merupakan aula utama untuk berdoa. (Foto: iStock)
Kompleks pemakaman Okunoin ditutup setiap pukul 5 sore setiap harinya. Para pengunjung juga bisa masuk ke pemakaman pada malam hari dengan mengikuti tur bersama pemandu. (Foto: iStock)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum