Tokyo - Sebuah desa wisata bernama Saiko Iyashino Sato Nenba di Jepang diketahui ramah wisatawan Indonesia. Berikut potretnya.
Ini Dia Desa di Kaki Gunung Fuji yang Indonesia Banget

Adalah Saiko Iyashino Sato Nenba yang berarti desa yang yang berada dekat dengan Danau Saiko, salah satu desa wisata populer di kawasan wisata Gunung Fuji di Jepang. Walau berlokasi di Jepang, tapi desa wisata ini cukup populer di kalangan wisatawan Indonesia (Randy/detikcom)
Hal itu pun dibuktikan dengan adanya sebuah toko bernama Indonesia yang dilihat detikcom saat berkunjung ke sana pekan lalu (Randy/detikcom)
Tak jauh dari lokasi turun bus wisata, warung dengan nuansa tradisional Jepang itu diketahui menamakan dirinya sebagai Toko Nenek. Bukan dalam bahasa Jepang, melainkan bahasa Indonesia (Randy/detikcom)
Yang menarik lagi, dapat dijumpai juga sejumlah kertas warna-warni lain dengan bahasa Indonesia dan lainnya di etalase toko. Kalimatnya pun bermacam-macam (Randy/detikcom)
Selain bahasa Indonesia, ada juga kalimat imbauan serupa dalam bahasa negara Asia lain seperti Malaysia dan Mandarin. Entah siapa yang menulis kalimat dalam bahasa-bahasa tersebut (Randy/detikcom)
Beberapa barang jualan di Toko Nenek. Ada juga hijab bergaya Negeri SakuraΒ (Randy/detikcom)
Ruang sholat yang tersedia di belakang Toko Nenek. Traveler muslim yang wisata ke tempat ini pun dijamin happyΒ (Randy/detikcom)
Di luar nama toko dan tulisan berbahasa Indonesia dan lainnya itu, toko tersebut juga mencantumkan label halal. Tentu toko nenek ini bisa jadi pilihan bagi traveler Indonesia apabila berkunjung ke desa Saiko Iyashino Sato Nenba (Randy/detikcom)
Untuk informasi, desa ini dahulunya ditempati oleh masyarakat. Namun, kemudian di restorasi oleh pemerintah dan dijadikan desa wisata. Adapun yang menjadi daya tarik utamanya adalah rumah-rumah berkonsep sangat tradisional Jepang dan pemandangan Gunung Fuji (Randy/detikcom)
Untuk masuk ke kawasan desa wisata ini, kamu harus membayar tiket sebesar 300 Yen (sekitar Rp 45 ribuan). Di sini kamu bisa melihat sekitar 20 rumah beratap jerami yang masih sangat tradisional Jepang (Randy/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum