Jakarta - Gunung api di dunia memiliki tiga bentuk umum yang dibagi menjadi gunung api strato, gunung api maar, dan gunung api perisai. Seperti ini potretnya.
Potret Tiga Bentuk Gunung Api di Dunia

Gunung api merupakan lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi yang menjadi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanik yang terjadi pada gunung api, misalnya erupsi atau letusan, menyebabkan setiap gunung api punya bentuk yang berbeda-beda yakni strato atau kerucut, maar, atau perisai. (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Bentuk pertama adalah strato atau kerucut. Nah, bentuk gunung seperti ini mudah kita jumpai di Indonesia, misalnya Gunung Merapi. (Achmad Syauqi/detikcom)
Gunung Semeru juga berbentuk strato. Gunung api strato terbentuk akibat erupsi efusif (lelehan) dan eksplosif (letusan). Letusan gunung ini akan disertai dengan suara dentuman atau ledakan dan juga semburan lava. (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Akibat letusan ini terlihat batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawah. Selain itu gunung ini juga memiliki dapur magma yang dalam dan magmanya memiliki kekentalan yang tinggi. Contoh lain gunung strato adalah Gunung Tangkuban Perahu. (Foto: Yudha Maulana)
Bentuk yang kedua adalah gunung api maar. Salah satu contohnya adalah Gunung Lamongan.Β Foto: (Pradikta Kusuma/d'Traveler)
Gunung berbentuk maar terbentuk akibat letusan eksplosif yang besar dan terjadi satu kali. Sama seperti namanya, 'maar' yang dalam bahasa Jerman artinya kawah, letusan gunung itu telah membuat gunung api berbentuk kawah besar. Contohnya Gunung Eifel di Jerman ini. (Foto: Getty Images/iStockphoto/8vFanI)
Gunung maar memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan gas yang tinggi. Biasanya, setelah terjadi letusan hebat, gunung itu pun menjadi gunung mati. Contoh lain bekas gunung maar adalah Dataran Tinggi Auvergne di Prancis. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ocni Design)
Bentuk berikutnya adalah gunung api perisai seperti Gunung Mauna Kea di Hawaii ini.Β Bentuknya lebih landai karena memiliki tipe letusan efusif dimana lelehan lava encer akan keluar dan mengeras. (Foto: Getty Images/iStockphoto/muchemistry)
Erupsi gunung ini tidak meledak seperti letusan gunung strato atau maar karena memiliki tekanan gas yang rendah. Sementara itu lava cairnya berasal dari dapur magma yang dangkal dan magma yang juga cair. Contoh lain gunung api perisai adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii. (Foto: Getty Images/Dhoxax)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum